Yogyakarta – Liputanterkini.co.id | Dua Warga Negara Bulgaria yang membobol ATM di Jalan Katamso, Kota Yogyakarta, tepatnya mesin ATM di samping Jogja Tronik menjalani rekonstruksi. Total 18 adegan diperagakan dalam upaya untuk memahami modus operandi mereka. Kasat Reskrim Polresta Kota Yogyakarta, AKP Archye Nevada, mengungkapkan bahwa uang yang keluar dari ATM selama aksi tersebut membuat para pelaku merasa seperti mendapatkan jackpot.
Archye menjelaskan bahwa dua Warga Negara Bulgaria berinisial PL (35) dan PI (55) bekerja sama dalam aksinya. Salah satu dari mereka bertugas mengawasi keadaan sementara yang lainnya menggunakan komputer tablet untuk membuka akses ke mesin ATM. Polisi menduga bahwa tindakan kejahatan ini dilakukan oleh sindikat, sehingga kemungkinan ada tersangka lain yang terlibat.
Pelaku-pelaku tersebut berhasil menjalankan aksinya di tiga lokasi ATM yang berbeda dalam satu hari. Mereka mencuri sejumlah uang di ATM di Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman.
Archye menjelaskan bahwa kerugian yang dialami di ATM Kota Yogyakarta mencapai kurang lebih Rp 75 juta, sementara di Bantul mencapai kurang lebih Rp 123 juta. Namun, mereka tidak berhasil mencuri uang di Sleman karena salah satu pelaku terjepit jari di dalam boks ATM saat mencolokkan kabel.
Sebelumnya, diketahui bahwa kedua pelaku, PL (35) dan PI (55), merupakan Warga Negara Bulgaria yang menggunakan perangkat lunak untuk membobol ATM. Polisi juga mengungkapkan bahwa PL bertanggung jawab untuk mengunci boks ATM dari dalam dengan gembok, yang memberikan kesan kepada masyarakat bahwa mesin sedang dalam perbaikan.
Polisi terus mengembangkan penyelidikan ini dengan harapan dapat menangkap semua anggota sindikat dan menghentikan aksi pembobolan ATM yang merugikan masyarakat.
( Bayu / polresta Yog )