LABUHANBATU – liputanterkini.co.id | Berlokasi di eks gedung Akper Pemda Labuhanbatu jalan Dewi Sartika, Kecamatan Rantau Selatan, pihak management kini tengah menyelesaikan kebutuhan berbagai fasilitas pendidikan di sana.
Walau merupakan awal memulainya proses pendidikan, tetapi SMA Tunas Karya Boarding School nantinya menawarkan bahwa siswa-siswi tamatan dari sana, tidak lagi kewalahan lolos diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) ternama.
Demikian dikatakan pihak management sekolah Tigor Tampubolon didampingi staf management lainnya yakni H Z Rangkuti dan Indra S Gultom di Rantauprapat, Selasa, 4 Februari 2025.
Dijelaskan Tigor, persiapan menjelang launching SMA Tunas Karya Boarding School telah diangka 90 persen. Segala penunjang proses belajar dan mengajar telah dipersiapkan, bahkan guru pengajar kini mengikuti pendidikan dan pelatihan di Medan, Bandung dan Jakarta.
“Berbekal kesiapan management dan janji yang tidak muluk-muluk, tamatan SMA Tunas Karya Boarding School kita garansi tidak kesulitan kuliah di PTN impian, targetnya ke UI, UGM dan ITB. Jika gagal, maka uang sumbangan pengembangan institusi akan kita kembalikan,” ujar Tigor.
Guna mewujudkan impian meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia lebih baik ke depannya, khususnya di Labuhanbatu, maka pelajar diwajibkan menginap di gedung yang dipersiapkan. Tujuannya, pembinaan mental, disiplin dan ekstra kurikuler lebih mudah dilakukan.
Tigor kembali menjabarkan, sekolah itu pun sengaja dipersiapkan untuk pelajar yang memiliki cita-cita melanjutkan pendidikan ke PTN kelas atas. Apalagi, dia memastikan bahwa tenaga pengajar nantinya, juga diwajibkan lulusan dari PTN ternama juga.
Sekolah tersebut menurutnya, tidak memiliki kaitan atau tidak memandang suku, ras, agama atau kelompok tertentu. Sebab, mereka ingin SMA Tunas Karya Boarding School menjadi satu-satunya sekolah nasional berada di Labuhanbatu yang memiliki tujuan mewujudkan cita-cita anak didik.
“Kita berencana pada Maret mendatang mulai membuka pendaftaran, target 250 pelajar dengan 10 kelas. Seleksinya mengutamakan etitut, bukan nilai prestasi. Nah, saat mendaftar, anak-anak sudah memilih tujuan PTN-nya. Dari sanalah kita memulai proses pendidikan sesuai apa keinginannya, tentunya tidak lepas dari kurikulum merdeka,” tambah Tigor.
Sesuai dengan rencana yang telah matang, anak didik yang di karantina nantinya akan mengikuti proses belajar dan mengajar mulai hari Senin hingga Jumat, sedangkan Sabtu digunakan untuk kegiatan ekstra kurikuler sesuai tujuan menjadi sekolah eksklusif dengan garansi lolos PTN ternama.
“Pastinya, anak-anak di karantina. Banyak manfaatnya, selain fokus dipendidikannya, juga mampu menekan kenakalan remaja, seperti terhindar dari narkoba, pergaulan bebas. Ayok, kita orangtua harus lebih jernih berpikirnya untuk menjadikan pendidikan sebagai investasi yang gemilang. Nah, SMA Tunas Karya Boarding School siap mewujudkannya,” tambah Tigor lagi mengakhiri. (Julip Effendi)
