Medan, Sumut – liputanterkini.co.id | Dalam upaya mempercepat penerapan prinsip keberlanjutan di industri sawit nasional, Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sukses digelar selama enam hari, pada 14–19 Juli 2025 di LePolonia Hotel & Convention, Kota Medan, Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perkebunan & Peternakan Sumut, M. Zakir Syarif Daulay, S.Hut, M.M., yang menegaskan pentingnya pemahaman prinsip ISPO sebagai langkah memperkuat daya saing produk sawit Indonesia secara global.
“Pendidikan dan pelatihan semacam ini penting untuk meningkatkan kapasitas petani dan pelaku usaha sawit agar lebih siap menghadapi tantangan sertifikasi ISPO,” ujar Zakir dalam sambutannya.
Sebanyak 117 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara mengikuti pelatihan ini. Para peserta merupakan hasil seleksi berdasarkan rekomendasi teknis (rekomtek) 2024 dari Dinas Perkebunan setempat.
Pelatihan tak hanya dilakukan di dalam kelas. Peserta juga mengikuti field trip ke perkebunan sawit, untuk melihat secara langsung praktik budidaya yang sesuai dengan standar keberlanjutan.
Materi pelatihan difasilitasi oleh LPP Agro Nusantara, sebagai penyelenggara teknis. Dalam sambutannya, Lugito dari manajemen LPP menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai forum dialog dan pembelajaran bersama antar pelaku industri sawit.
“Pelatihan ini bukan sekadar penyampaian materi. Ini ajang kita ngobrol dan belajar bersama demi peningkatan kualitas sawit, khususnya petani swadaya,” kata Lugito.
Pelatihan ISPO merupakan bagian dari program strategis nasional untuk meningkatkan jumlah perkebunan sawit yang tersertifikasi ISPO. Dengan meningkatnya pemahaman teknis, regulasi, dan lingkungan, diharapkan Indonesia semakin dikenal sebagai produsen sawit berkelanjutan yang kompetitif di pasar global.
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif ini, pelatihan diharapkan memberi kontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas produksi sawit rakyat dan mempercepat tercapainya target nasional sertifikasi ISPO, demi masa depan industri sawit Indonesia yang berkelanjutan.
(Bayu/Red)













