• Terbaru
  • Sedang tren
  • Semua
  • Berita
  • BIsnis
  • Politik
  • Sains
  • Dunia
  • Gaya Hidup
  • Tekno
Seolah di Anak Tirikan, Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak Serukan Anggaran Mandiri di Direktorat PPA

Seolah di Anak Tirikan, Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak Serukan Anggaran Mandiri di Direktorat PPA

15 Maret 2025
Kecelakaan Lalu Lintas di Torjun Sampang, Dua Korban Alami Luka Berat

Kecelakaan Lalu Lintas di Torjun Sampang, Dua Korban Alami Luka Berat

30 Mei 2025
Diskusi Sastra Palinggihan: Ketika Banyuwangi Bicara Puisi, Imajinasi, dan AI

Diskusi Sastra Palinggihan: Ketika Banyuwangi Bicara Puisi, Imajinasi, dan AI

30 Mei 2025
Dihadiri Menag RI, Vox Poin Indonesia Gelar Dialog “The Servant Leadership of Pope Francis,”

Dihadiri Menag RI, Vox Poin Indonesia Gelar Dialog “The Servant Leadership of Pope Francis,”

29 Mei 2025
Oknum Pengusaha di Duga Gelapkan Pajak Negara Hingga Puluhan Miliyar, GPN 08 Banyuwangi Minta Kanwil DJP Jatim III Cepat Ambil Tindakan

Oknum Pengusaha di Duga Gelapkan Pajak Negara Hingga Puluhan Miliyar, GPN 08 Banyuwangi Minta Kanwil DJP Jatim III Cepat Ambil Tindakan

29 Mei 2025
Banyuwangi Kembali Berduka, Seorang Warga Jambe Wangi 23 th Jadi PMI, di Kabarkan Meninggal di Taiwan

Banyuwangi Kembali Berduka, Seorang Warga Jambe Wangi 23 th Jadi PMI, di Kabarkan Meninggal di Taiwan

28 Mei 2025
BPDP Dorong Peningkatan Produksi CPO Sawit Rakyat Lewat Pengembangan SDM

BPDP Dorong Peningkatan Produksi CPO Sawit Rakyat Lewat Pengembangan SDM

26 Mei 2025
PT. Trikoja Jaya Abadi Bangun Sinergi dengan Masyarakat Gunungkidul, Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

PT. Trikoja Jaya Abadi Bangun Sinergi dengan Masyarakat Gunungkidul, Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

25 Mei 2025
RKBK Gelar Diskusi Publik, Tekankan Sinergitas Lawan Pungli di Dunia Pendidikan

RKBK Gelar Diskusi Publik, Tekankan Sinergitas Lawan Pungli di Dunia Pendidikan

23 Mei 2025
Tragis! Duel Antar Siswa SMP di Gunungkidul Berujung Maut

Tragis! Duel Antar Siswa SMP di Gunungkidul Berujung Maut

21 Mei 2025
Terkait Kasus Pembunuhan Anak di Kalibaru, LBH Renakta : Lebih Baik Membebaskan Seribu Orang Bersalah Daripada Menghukum Satu Orang Tidak Bersalah

Terkait Kasus Pembunuhan Anak di Kalibaru, LBH Renakta : Lebih Baik Membebaskan Seribu Orang Bersalah Daripada Menghukum Satu Orang Tidak Bersalah

21 Mei 2025
Parkir Liar Menjadi Target Polisi Gencarkan Penyuluhan Anti Premanisme di Semarang

Parkir Liar Menjadi Target Polisi Gencarkan Penyuluhan Anti Premanisme di Semarang

21 Mei 2025
Pahami Kondisi di Lapangan, LBH RENAKTA Dukung Upaya Polisi Ungkap Pembunuh Bocah 7th di Kalibaru

Pahami Kondisi di Lapangan, LBH RENAKTA Dukung Upaya Polisi Ungkap Pembunuh Bocah 7th di Kalibaru

20 Mei 2025
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Jumat, Mei 30, 2025
  • Gabung
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Liputan Terkini
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Seolah di Anak Tirikan, Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak Serukan Anggaran Mandiri di Direktorat PPA

oleh admin
15 Maret 2025
di Opini
0
Seolah di Anak Tirikan, Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak Serukan Anggaran Mandiri di Direktorat PPA
519
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitterhttps://wa.me/15551234567

JAKARTA – liputanterkini.co.id | Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia menggugah perhatian para aktivis, LBH dan pegiat sosial. Mulai dari seruan di bentuknya Direktorat tersendiri (Dit PPA/RENAKTA) yang khusus menangani permasalahan perempuan dan anak di institusi Polri, hingga seruan pos anggaran khusus yang di peruntukkan pembiayaan Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (Dit PPA/RENAKTA).

Sebagaimana di katakan Jenny Claudya Lumowa yang akrab disapa Bunda Naumi, Kornas Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA), “Kebutuhan anggaran yang mendesak dalam berbagai kegiatan terkait pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat, menunjukkan betapa pentingnya peran unit PPA/RENAKTA untuk di berikan kepercayaan mengelola anggaran sendiri guna pembiayaan penanganan kasus-kasus tersebut”, terang Jenny. Sabtu (15/3/2025).

Sebab tanpa anggaran yang memadai, sulit bagi unit-unit PPA/RENAKTA untuk bekerja secara maksimal dalam menangani permasalahan perempuan dan anak yang sudah masuk kategori extra ordinary crime, tambahnya.

Pentingnya dukungan anggaran secara mandiri di Direktorat PPA/RENAKTA, Jeny menegaskan bahwa selama ini dirinya tak pernah bosan untuk terus menyerukan pentingnya pengalokasian anggaran yang cukup bagi unit-unit PPA/RENAKTA. Tanpa anggaran yang memadai, penanganan kasus menjadi terkendala, sehingga korban tidak akan mendapatkan pelayanan secara maksimal. Oleh karenanya, pemerintah harus segera merealisasikan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan Dit PPA/RENAKTA di lapangan, tegas Jenny.

Sementara Bagus Abu Bakar, Ketua LBH RENAKTA Bakti Nusantara yang juga inten dalam permasalahan perempuan dan anak menambahkan bahwa “Peran Direktorat PPA/RENAKTA harus diperkuat, khususnya di masing-masing Polres/Polresta jajaran saat ini, sejalan program pemerintah yang juga telah membentuk Satgas-satgas PPA di masing-masing daerah sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan perempuan dan anak”, terangnya.

Semoga bapak Presiden Prabowo mendengarkan seruan kami, yang tentunya keberadaan Direktorat PPA/RENAKTA ini harus diimbangi dengan alokasi anggaran tersendiri agar Dit PPA/RENAKTA dapat menjalankan tupoksinya secara maksimal dan efektif. Jika tidak, maka keberadaan Direktorat ini hanya akan menjadi simbol dan isapan jempol belaka tanpa dampak nyata bagi perempuan dan anak korban kekerasan, tutup Bagus.

Diakhir pertemuannya bersama para aktivis, Bunda Naumi menegaskan “Percuma jika ada Direktorat PPA/RENAKTA tetapi anggarannya tidak jelas dan tidak memadai. Pemerintah, khususnya Presiden, harus memastikan mana sektor-sektor yang benar-benar membutuhkan anggaran. Jangan sampai pengalokasian dana dilakukan secara merata tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang lebih mendesak, khususnya terkait penanganan tindak pidana  kekerasan terhadap perempuan dan anak yang memang masuk kategori extra ordinary crime”.

Implementasi program Direktorat PPA/RENAKTA yang telah dibentuk seharusnya segera di barengi pengalokasian anggaran. Berbagai lembaga non pemerintah yang inten dalam permasalahan Perempuan dan Anak, siap bekerja sama dalam berbagai kegiatan, namun, tanpa dukungan anggaran yang cukup, langkah-langkah yang diambil akan terhambat dan sia-sia, pungkas Bunda Naumi. (Red)

Tag: Aktivis PerlindunganMandiri di Dit. PPAPerempuan dan AnakRenaktaSeolah di Anak TirikanSerukan Anggaran
Share208Tweet130Share52Send
admin

admin

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • REDAKSI
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi
LIPUTAN TERKINI OFFICIAL

Copyright © 2021 LiputanTerkini.co.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI

Copyright © 2021 LiputanTerkini.co.id.

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Buat akun baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
Semua bidang yang diperlukan. Gabung

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Gabung
Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.