“Lewat program pelatihan berbasis praktik, BPDP bersama Ditjenbun dan LPP Agro Nusantara tingkatkan kompetensi pekebun swadaya di 17 provinsi”
Medan, Sumut – liputanterkini.co.id | Produktivitas lahan sawit rakyat di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan kebun perusahaan swasta dan BUMN. Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan keterampilan dan kompetensi pekebun swadaya dalam budidaya dan pengelolaan lahan. Saat ini, produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun rakyat hanya berkisar 3-4 ton per hektar per tahun, angka yang masih belum ideal untuk mendukung ketahanan dan keberlanjutan industri sawit nasional.
Menjawab tantangan tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (DITJENBUN), Kementerian Pertanian, menggulirkan Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia sawit rakyat melalui pelatihan yang terstruktur dan berbasis praktik lapangan.
Dana program berasal dari pungutan ekspor sawit yang dikelola BPDPKS dan disalurkan untuk mendukung berbagai program strategis, termasuk peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana dan prasarana, serta pengembangan SDM pekebun.
Pelatihan ini menyasar pekebun swadaya, pengurus koperasi (KUD), hingga perangkat pendamping daerah. Calon peserta ditentukan melalui Data Rekomendasi Teknis (Rekomtek) yang diajukan oleh Dinas Perkebunan masing-masing provinsi dan disahkan oleh Ditjenbun. Materi pelatihan mencakup pengetahuan teknis dan manajerial yang disampaikan secara klasikal maupun praktik langsung di lapangan.
Salah satu mitra pelaksana yang dipercaya adalah LPP Agro Nusantara, lembaga pelatihan yang telah aktif sejak 2016 dalam mendukung pengembangan kompetensi tenaga kerja perkebunan. Tahun 2025, LPP Agro Nusantara ditargetkan melatih sebanyak 2.066 peserta dari total 10.786 peserta yang tersebar di 17 provinsi. Angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 1.339 peserta.
“Melalui pelatihan berbasis praktik ini, kami ingin pekebun tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkannya secara langsung di kebun mereka masing-masing,” ujar Pugar Indriawan, SEVP Operation LPP Agro Nusantara.
Pelatihan tahun ini terbagi dalam 68 kelas dan mencakup 11 jenis pelatihan yang diselenggarakan di 9 provinsi. Salah satu pelatihan perdana digelar di Le Polonia Hotel & Convention, Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada 19-23 Mei 2025. Kegiatan bertajuk “Teknis Budidaya Kelapa Sawit” ini diikuti oleh 62 peserta yang merupakan SDM kelapa sawit dari berbagai daerah di Sumatra Utara.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Plh. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatra Utara, Merry Carolina, S.Hut., yang menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas SDM sebagai langkah strategis menuju produktivitas sawit rakyat yang berkelanjutan.
Dengan kolaborasi multipihak dan pendekatan pelatihan yang komprehensif, diharapkan produktivitas lahan sawit rakyat Indonesia dapat meningkat secara signifikan dan memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi nasional serta kesejahteraan pekebun.
(Bayu)