BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Di tengah kemajuan teknologi pengolahan lahan pertanian sekarang ini yang serba menggunakan mesin, ternyata masih ada yang menggunakan alat bajak sawah tradisional dengan memanfaatkan sumber tenaga dari hewani. Seperti yang dijumpai di desa Beran RT 01, RW 03 kelurahan kebalenan kecamatan banyuwangi kabupaten banyuwangi, masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan sapi, Senin (1/07/2024).
Dia adalah Suarjok (52), warga Desa beran kecamatan banyuwangi
yang hinggga saat ini masih menggunakan sapi dan bajak tradisional dalam mengolah sawah.
Ia yang juga pemilik sapi mengatakan, meski zaman sudah modern, namun menggarap sawah dengan menggunakan tenaga sapi masih terus dilakoninya.
“Sudah banyak yang menggunakan mesin traktor, tapi membajak sawah dengan menggunakan sapi, lingkungan akan tetap lestari, di sisi lain juga untuk melestarikan budaya,” katanya.
Ia berpendapat bahwa tidak menutup kemungkinan dikemudian hari sudah tidak ada lagi yang membajak sawah dengan sapi. Tetapi ia juga meyakini bahwa membajak sawah dengan cara tradisional memiliki kelebihan tersendiri.
“Karena dengan membajak sawah menggunakan sapi atau bajak tradisional ini di yakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli, ” jelasnya.
Tak hanya untuk sawah pribadinya, pak suarjok juga kesehariannya disaat memulai musim tanam juga memberikan jasanya kepada para petani lain di sekitarnya, yang sewaktu-waktu meminta jasanya untuk membajak sawah.
Terkait kegiatannya dimasa saat ini yang mulai langka, membajak sawah secara tradisional ini memiliki nilai seni.
“Biarlah anak dan cucu kita tahu, bahwa mulai jaman dahulu nenek moyang mereka membajak dengan menggunakan sapi,” pungkasnya.
(Jun)