BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Hasil investigasi LBH RENAKTA Bakti Nusantara di lapangan, banyak di temukan adanya proyek-proyek mangkrak dan terbengkalai yang bahkan tidak terurus. Hal itu terjadi diduga akibat perencanaan yang tidak matang dan sembrono.
Sebagaimana di sampaikan Bagus Abu Bakar, Ketum LBH RENAKTA Bakti Nusantara, “Dari informasi dan data yang kami terima, ada beberapa titik proyek APBD tahun anggaran 2018, 2019 dan 2020 yang mangkrak atau belum terselesaikan, dan kondisi pun tak terawat. Hal ini tentunya berakibat pada kerugian uang negara (APBD Banyuwangi)”, ujar Bagus.
Tak perlu saya ceritakan secara detail saat ini, yang jelas beberapa data A1 terkait proyek mangkrak sudah ada di kantor kami. Selain dari pada itu, kami juga menyoroti tentang kualitas pembangunan beberapa proyek fisik di Banyuwangi, kualitasnya kurang baik dan cepat mengalami kerusakan.
Hal ini tentu berimbas pada keuangan negara, khususnya APBD Banyuwangi. Uang negara yang notabene adalah uang rakyat, banyak di rugikan akibat proyek-proyek mangkrak tersebut. Semua terjadi, menurut Bagus, karena perencanaan yang terlalu sembrono, terangnya.
LBH RENAKTA Bakti Nusantara memberi catatan, agar antara pengadaan dan perencanaan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan tuntas, sehingga tidak lagi ada penampakan bangunan yang terbengkalai (Mangkrak).
Kedepan, di harapkan dalam setiap perencanaan, sebaiknya dilakukan secara komprehensif, proporsional berkelanjutan dan terukur serta dilakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan pekerjaannya. Hal ini tentunya menegaskan bahwa peran legislatif sangat menentukan, lanjutnya.
Demi menyelamatkan _Uang Rakyat_ dari oknum-oknum yang rakus dan jahat, kami LBH RENAKTA Bakti Nusantara akan segera membuat Dumas. Apapun kondisinya, tradisi _banca’an_ uang rakyat di Banyuwangi harus di hentikan. Sudah saatnya Banyuwangi berbenah, pungkas Bagus.**
(Joko)