BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Ponpes Mansya’ul Huda menggelar Haflatul Muwada’ah “Jagalah Nama Pesantren Dengan Kepribadian Santri yang Lebih Santun di Masyarakat”.
Haflatul Muwada’ah adalah perpisahan santri atau santri boyong pulang kampung yang menjadi agenda rutin tahunan yang digelar setiap momen perpisahan. Acara ini juga menjadi wadah untuk menunjukkan potensi kepribadian santri yang bermanfaat untuk diterjunkan ditengah tengah masyarakat.
Dalam pesantren terdapat istilah khusus untuk merayakan acara perpisahan santri yaitu Haflatul Muwada’ah Jadi bisa dikatakan perayaan akhir tahun santri atau santri yang telah selesai menjalani pendidikan agama selama di pondok pesantren.
Bertepatan dengan malam Nifsu Sya’ban, Pondok pesantren Mansya’ul Huda desa Kedungwungu kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi menggelar peringatan Haflatul Muwada’ah yang bertempat di dalam ruangan masjid mansya’ul Huda yang dihadiri pengasuh pondok pesantren mansa’ul Huda” KH Fathullah Suyuti Thoha, penasehat ponpes” KH zubairy Thoha, para ustad, para kyai pengajar santri mansya’ul Huda, dan para santri boyong.
Acara berjalan lancar dan dimulai pukul 20.00 wib. Sabtu: 24/02/2024.
Pengasuh ponpes Mansya’ul Huda KH. Fathullah Suyuti Thoha dalam tausiyahnya memberi wejangan penting kepada para santri boyong, agar santri yang sudah lulus di tahun ini selalu mengamalkan ilmu agamanya yang sudah dipelajari dari kitab suci Al Qur’an selama belajar agama di ponpes, dan ilmu agama dari pondok harus bisa dikembangkan yang bermanfaat untuk masyarakat. Jagalah Nama pesantren, jagalah kepribadian santri untuk belajar hidup yang terarah lebih baik agar selamat dunia akhirat, pesannya.
Kyai Suyuti menambahkan jadilah santri yang bermanfaat, harus belajar hidup menyesuaikan kehidupan yang bermasyarakat. Semua ilmu agama yang sudah diajarkan oleh para kyai pondok agar diamalkan sesuai ajarannya Kanjeng nabi Muhammad SAW, pungkasnya.**
(Ynt)