BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Ketua MSUUB (Majelis Silaturahmi Ulama dan Umat Banyuwangi) Kyai Haji Suyuti Thoha sekaligus penasehat dan pelindung relawan Pendowo (Pendukung Prabowo) propinsi Jawa Timur menggelar acara MSUUB mendeklarasikan dan menyatakan sikap mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran pada Pilpres 2024.
Hadir dalam acara tersebut, KH. Suyuti Thoha yang juga pengasuh ponpes Mansya’ul Huda Tegaldlimo di dampingi sekretaris MSUUB Firdaus sekaligus pembawa acara dan ketua Korkab Relawan Pendowo (Pendukung Prabowo) Banyuwangi, Ir. Wahyudi serta pengasuh ponpes Darul Latief KH. Rosyidi, pengurus serta para anggota MSUUB, beberapa tokoh ulama Banyuwangi, relawan Prabowo- Gibran Ki Dalang Purbo Carito Noer Siman, relawan kopra (Konco Prabowo) Jhoni Budayawan.
Acara tersebut digelar sekaligus dalam rangka konsolidasi sesuai aspirasi dari sejumlah anggota MSUUB untuk Memperkuat serta menjalin Persatuan dan Kesatuan Dalam Menyikapi Situasi Politik untuk Prabowo – Gibran menang satu putaran dalam pilpres 2024.
Sebelum acara deklarasi, ada beberapa diskusi dan sesi tanya jawab yang intinya untuk memantapkan langkah dari para anggota MSUUB supaya menyatakan sikap mendukung Prabowo – Gibran.
Deklarasi tersebut berjalan lancar, dimulai pukul 09.00 wib sampai selesai yang bertempat di aula ponpes Darul Latif yang di bawah pimpinan KH Rosidi yang ada di wilayah dusun Babakan desa kedayunan Banyuwangi.
Selasa (02/ 01/2024).
Ketua umum MSUUB, Kyai Suyuti Thoha di hadapan para tamu yang hadir menyatakan Sikap Mendukung Kemenangan Prabowo – Gibran menang satu putaran dalam Pilpres 2024 sekaligus menyikapi situasi Politik saat ini agar tetap aman dan kondusif.
Untuk menghadapi situasi pemilu saat ini, ada tiga poin yang perlu diterapkan sesuai ajaran agama Islam yaitu tau diri, tau situasi, tau disiplin/Istiqomah, itu merupakan pokok penting yang harus dijalankan demi keselamatan bangsa dan negara Indonesia karena itu semua sesuai sabda Rasullullah, SAW, tambahnya.
MSUUB dibentuk pada tahun 2005 oleh tokoh ulama Banyuwangi antara lain KH. Munawir dan KH. Hasan Abdillah, maka masyarakat Banyuwangi jangan sampai ada gejolak sekecil apapun khusus wilayah Banyuwangi dan jangan sampai terpengaruh, terpancing dari luar apalagi dalam situasi seperti ini harus saling menjaga kerukunan, kekompakan, ketenangan agar Banyuwangi tetap aman dan kondusif’ harapan dari KH. Suyuti Thoha.
Ditempat yang sama, ketua korkab relawan Pendowo Banyuwangi, Ir. Wahyudi juga memberi sedikit tausiah. Menurut Ir. Wahyudi kalau sosok Prabowo itu sangat cocok sebagai pemimpin pemersatu bangsa, karena Prabowo sendiri pernah menjadi anggota TNI dari tingkat bawah, nyawa telah di pertaruhkan demi keselamatan bangsa dan negara Indonesia.
Meski beliau dihujat tentang pelanggaran HAM, dihina, diolok – olok, tapi pak Prabowo tidak pernah membalas, tetap sabar dan ikhlas tidak pernah dendam, justru semakin cinta dan sayang terhadap bangsa dan negara, jadi untuk melihat pemimpin itu bisa dinilai dari kekokohannya, kekuatannya dan ketegasan sebagai seorang pemimpin yang berjiwa patriot.
Melihat keteguhan seseorang, bisa dilihat dari bagaimana ia menghadapi problem, semisal kita ini sering melihat panasnya api, tapi kita tidak pernah tahu yang dibakar panasnya api itu adalah emas, emas itu tidak akan bisa dipakai kalau belum dibakar dengan panasnya api untuk dilebur dijadikan perhiasan. Seseorang kalau belum pernah dibakar konflik tidak akan kuat, semakin banyak konflik semakin tangguh, maka orang kalau belum pernah ada konflik, dirinya sendiri pun tidak akan bisa melihat bahwa dirinya adalah emas. Jadi menilai pemimpin itu bisa dilihat dari seberapa jauh punya problem, tapi tetap sabar dan ikhlas seperti pak Prabowo, dan itu juga disampaikan oleh Gus Dur bahwa orang Indonesia yang paling ikhlas adalah Prabowo, pungkas Wahyudi.**
(Ynt)