BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Imam Gojali selama ini dikenal di kalangan masyarakat Desa Cantuk sebagai guru dan mengajar di Ponpes Darrul Anwar yang berada di Desa Padang, kecamatan Singojuruh. Ia sosok pemuda yang di kenal mandiri dan mapan, mempunyai banyak bakat dan prestasi yang tidak perlu diragukan dan sudah terbukti.
Imam di kenal masyarakat sosok yang mempunyai akhlak yang baik, menjaga sopan santun dan rendah hati kepada warga masyarakat. Imam dimasa remajanya menuntut ilmu agama di pondok pesantren di kota Jember, tak heran jika ia sangat agamis dan berakhlak baik.
Imam Gojali, di usianya 40 tahun ini, ia di karuniai empat orang anak. Ia memang pantas mendapat predikat sebagai pemuda yang mempunyai bakat dan prestasi karena selain menyandang sebagai guru, Imam Gojali mempunyai banyak prestasi di antaranya pernah menjadi anggota LPTNU PBNU, Dosen perguruan tinggi di Jember, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Ketua PRNU Desa Cantuk, Anggota Yayasan Darul Anwar Ka. Bag. Pendidikan, Ketua Yayasan Masjid Baiturrahman dan guru/ ust di ponpes Darrul Anwar Desa padang.
Kali ini, Ia ingin mengabdi kepada masyarakat dengan mengikuti kontestasi politik pemilihan kepala desa Cantuk. Atas pencalonan Imam Gojali sebagai kepala Desa Cantuk, bukan semata-mata karena keinginannya sendiri, melainkan masyarakatlah yang menginginkan dan mengusung dirinya sebagai calon kepala Desa, harapannya agar bisa menjadikan Desa Cantuk lebih maju dan utamanya bisa mempersatukan warga masyarakatnya, saling menjalin tali silaturrahmi antara satu dengan yang lain, dengan cara hidup rukun, tentram, dan damai sebagai mana dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Cantuk mengapresiasi atas pencalonan dirinya sebagai calon kepala Desa, ia adalah sosok muda dengan segudang bakat dan prestasi, Imam di kenal sebagai pemuda penuh kesederhanaan yang peduli pendidikan, kaum dhuafa dan anak yatim.
Adapun Visi dan Misinya sebagai Calon kepala Desa antara lain:
- Guru-guru ngaji ustad/ustazah akan di beri insentif.
- Mudin mayat juga akan mendapat insentif.
- Janda tua yang tidak mampu bekerja akan mendapat bantuan.
- Anak yatim setiap hari minimal ada uang saku sekolah.
- Memberdayakan pemuda.
- Mengembangkan UMKM yang ada dan mendorong tumbuhnya UMKM Baru.
- Menghidupkan dan menguatkan kembali tradisi adat Desa.
- Pengadaan PTSL atau PRONA.
- Mengupayakan pupuk subsidi untuk pentani.
- Menjaga kerukunan menuju Desa yang makmur dan mandiri.
- Pendidikan gratis mulai tingkat Pendidikan Usia Dini sampai SMA bagi masyarakat yang kurang mampu dan belum tercover oleh pemerintah.
Dengan slogan Ojo lali moco sholawat Imam juga berpesan kepada masyarakat kalau nanti ia terpilih sebagai Kepala Desa, di Desanya akan selalu ada kegiatan keagamaan. Mengingat selama ini di Desanya acara kegiatan keagamaan tersebut sudah hampir tidak ada.**
(Taufik)