BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Terbaru, ditemukan Batu Ompak yang di ketahui sebagai penyangga tiang bangunan pada masa kerajaan di Situs Gumuk Putri, Desa Tembokrejo, Kec. Muncar, Kab. Banyuwangi.
Diketahui, situs Gumuk Putri terletak di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, di Gumuk tersebut di ketemukan 4 buah Ompak Batu sebagai penyangga tiang bangunan pendopo pada masa lalu, selain itu di ketemukan juga uang logam kuno dan serpihan artefak lainya yang di perkirakan peninggalan pada jaman kerajaan Blambangan.
Sekretaris Desa Tembokrejo, Wendy saat ditemui reporter liputanterkini.co.id menyampaikan “Batu Ompak yang tersimpan di Balai Desa ditemukan oleh warga dari lokasi situs Gumuk Putri.
Batu Ompak tersebut temuan dari warga dan artefak yang diberikan Kopat berupa uang logam Cina dll, hibah dari kelompok pelestari adat (Kopat) yang diserahkan pada tahun 2021 lalu. Situs Batu Umpak tersebut awalnya di pakai untuk penahan irigasi oleh petani, melalui penelitian, setelah tahu batu tersebut merupakan Batu Umpak sebagai tempat tiang penyangga arsitektur bangunan pendopo pada jaman kerajaan Blambangan karna ada bekas pahatan/ geretan orang jaman dahulu selain itu juga ditemukan barang barang bukti lainya, seperti mata uang logam kuno/ uang gabok, dengan adanya bukti bukti yang di temukan di situs Gumuk putri berarti tempat tersebut bukan alas tapi dulunya sudah ada peradaban sebagai pemukiman penduduk pada era jaman kerajaan. Rabu (06/09/2023)”, terangnya.
Wendy menjelaskan, direncakan akan dibuat bangunan musium desa yang fungsinya untuk menjaga dan melestarikan objek, baik dalam ruang koleksi maupun ruang pamer sebagai pelindung yang menjaga keutuhan dan keselamatan dari objek peninggalan jaman kerajaan dan hal seperti ini sudah di sampaikan kepada semua warga desa, mulai di tingkat RT/RW/Dusun bilamana kalau ada warga yang menemukan situs benda benda bersejarah di Gumuk putri untuk diserahkan di kantor desa sebagai barang bukti kalau desa tembokrejo peduli dengan benda benda kuno yang nantinya akan di bangunkan musium desa dan jangan sampai benda kuno tersebut dijual ke kolektor asing. Pungkas Wendy.**
(Ytn)