Deli Serdang – Liputanterkini.co.id | Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara, kecewa berat karena ditolak berjumpa dengan kepala Dinas Sosial Deli Serdang, belum lama ini.
Kedatangan tim AMPK ke kantor dinas tersebut ingin audiensi dan dialog dengan pejabat di instansi pemerintah itu guna mempertanyakan berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat yang tidak mampu alias miskin.
Kedatangan warga yang tergabung dalam tim AMPK sebanyak 25 orang itu membuat pejabat Dinsos “tidak enak badan”. Mereka menghalau tim AMPK dari kantor dengan alasan kepala dinas tidak di tempat.
Memang kabarnya Kadis yang tidak lain adalah putra mantan Bupati DS Amri Tambunan yang juga keponakan Bupati DS Ashari Tambunan itu, disebut-sebut malas masuk kantor. Akhirnya terjadilah saling ejek antara pegawai dengan warga.
Pegawai Dinsos Kab. Deli Serdang terlibat cekcok adu mulut dengan tim AMPK.
Menurut juru bicara AMPK, Fatimah, banyak sekali warga miskin di Deli Serdang tidak tersentuh BPJS Kesehatan sehingga mereka sulit mendapatkan akses berobat. Pembuatan BPJS Kesehatan dipersulit oleh Dinsos DS.
“Kita bisa rasakan betapa sulitnya warga miskin di Deli Serdang hidup dalam kemiskinan dan banyak yang tidak mendapat bantuan pemerintah pusat, konon pula bantuan pemerintah daerah. Nol besar,” ungkapnya.
AMPK, sambungnya, ingin mengetahui apa kira-kira sulitnya membantu warga miskin atau kurang sarat kah atau hal lain supaya kami sosialisasikan kepada warga miskin,” kata ibu Fatimah.
“Dalam hal ini kami ingin berpartisipasi membantu pemerintah, tapi kok malah diejek dan dihina oleh ASN di situ,” ujarnya.
Bupati DS tidak cocok menempatkan keponakannya yaitu anak Amri Tambunan di Dinsos itu. Sangat aneh di jaman keterbukaan dan digitalisasi sekarang masih saja pejabat alergi kepada warganya.
“Mentang-mentang anak bupati dipasang jadi kepala dinas, sementara banyak putra daerah berprestasi tidak dipakai,” katanya. (Jhon Sinaga)
