BANYUWANGI, Liputan Terkini – Memasuki bulan maulud ini (Kalender Jawa), SMP Negeri 2 Purwoharjo menggelar acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW berbarengan Gelar Karya P 5 Proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Bertempat di halaman SMP Negri 2 Purwoharjo, Desa Bulurejo, Kec. Purwoharjo, Kab. Banyuwangi. Sabtu (22/10/2022).
Acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di gelar dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak Rassullulah SAW dalam Kehidupan Sehari – hari” itu mengundang antusias pihak sekolah khususnya para siswa dan siswi. Rasa bangga dan haru tak dapat dipungkiri, siswa-siswi SMPN 2 Purwoharjo begitu hebat mengapresiasikan karakter dan kreativitasnya. Sehingga memberikan inspirasi tersendiri bagi siswa dan siswi kelas 7, 8 dan 9, dimana kelas 7 menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka, sedangkan kelas 8 dan 9 menggunakan Kurikiulum K 13.
“Secara keseluruhan, kegiatan ini juga melatih kemandirian, rasa percaya diri, dan juga membuat anak kreatif. Selain juga melatih pembelajaran yang berdiferensiasi dengan berbagai perbedaan yang dimiliki sesuai bakat, minat, dan potensi yang mereka miliki”.

Kepala Sekolah SMPN 2 Purwoharjo” Supriyono, S. Pd terkait kurikulum, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang berfokus pada siswa terutama pada pembelajaran diferensiasinya, yaitu yang disesuaikan kebutuhan siswa.
Pembelajaran kurikulum merdeka merupakan momen kegiatan P5, yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila selama sepuluh hari yang tujuannya untuk menggali bakat dan minat, tanpa bantuan guru, sehingga siswa dan siswi dituntut mandiri sebagai bekal untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, terang Supriyono.
Untuk program P5 sendiri, masih menggunakan dua kegiatan yakni bidang kesehatan dan bidang kearifan lokal, seperti membuat kerajinan tangan, membuat kembang telur dan lomba menyanyi antar kelas serta fashion show, adzan, kaligrafi, puisi dan bercerita tentang kepahlawanan, tambahnya.
Dengan kegiatan P5, para siswa dan siswi akan bisa lebih mandiri, punya sifat gotong-royong, kebhinekaan serta berahklaq mulia dalam kehidupan sehari-hari, pungkasnya.
(Yanto)