JAKARTA – liputanterkini.co.id | Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, TikTok telah menjadi tren dan hiburan tersendiri bagi masyarakat. TikTok juga digunakan untuk memasarkan produk penjualan. Banyak orang berlomba-lomba menjadi influencer TikTok untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti dikatakan oleh Co-Founder dan Chief Operating Officer iBooming, Tomy Li kepada awak media pada Kamis, 14 Maret 2024 di Jakarta.
Tomy Li juga mengatakan, iBooming sebagai Official TikTok Affiliate Partner hadir membantu influencer dan brand untuk mencapai tujuan bisnis yang optimal menggunakan teknologi dan algoritma Artificial Intelligence (AI). Tidak heran, dengan pertumbuhan pesat TikTok dalam beberapa tahun terakhir, iBooming platform yang berbasis SaaS (Software as a Service) telah menjadi kunci utama bagi mereka yang ingin memanfaatkan platform tersebut untuk tujuan pemasaran.
“Berfokus pada pencocokan yang efisien antara influencer dan brand, iBooming memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menganalisis tren, preferensi audiens, kesesuaian produk viral dan konten penggunanya,” kata Tomy Li.
Menurut data termutakhir dari website iBooming pada awal tahun 2024, saat ini platform iBooming sudah memiliki 852.513 influencer, 10.125 team leader yang akan memandu para influencer, dan bekerja sama dengan 2.136 brand lokal hingga internasional. Melalui platform iBooming, influencer dapat menemukan produk yang paling sesuai dengan gaya dan audiens mereka, sementara brand mendapatkan akses ke influencer yang memiliki keterlibatan tinggi dan relevan dengan target pasar brand, sehingga dapat meningkatkan kuantitas, efektivitas dan ketepatan.
Untuk meningkatkan penghasilan dan efektivitas di dunia digital, berikut adalah panduan cara menggunakan iBooming.
1. Download aplikasi iBooming
Langkah pertama adalah mengunduh aplikasi iBooming di Apps Store atau Google Store.
2. Registrasi menggunakan akun TikTok yang sudah terdaftar TikTok Shop
Pengguna dapat mendaftar dengan mudah menggunakan akun TikTok yang sudah terdaftar TikTok Shop sebelumnya.
3. Pilih kategori
Setelah berhasil log in, pengguna dapat memilih kategori agar akun pengguna dapat dipelajari AI iBooming, sehingga akan lebih mendorong produk yang sesuai dengan akun kita.
4. Pilih produk yang ingin dipromosikan
Setelah terdaftar, pengguna dapat langsung menggunakan fitur produk viral di iBooming, memilih jenis konten dan kategori produk yang diinginkan, serta menentukan komisi.
5. Tambahkan link produk ke akun TikTok
Setelah memilih produk, pengguna tinggal menambahkan link produk ke akun TikTok dan tambahkan ke showcase.
6. Produk otomatis akan langsung masuk ke keranjang akun TikTok
Produk langsung otomatis masuk ke keranjang kuning di TikTok, hal ini memudahkan proses promosi dan penjualan.
7. Membuat video menggunakan produk
Setelah produk masuk di showcase pada akun TikTok Shop, pengguna bisa membuat video menggunakan produk tersebut dengan klik “Create Shoppable Video” dan isi informasi mengenai video produk yang akan dibuat.
8. Posting video produk di TikTok
Setelah selesai mengisi informasi produk, video bisa diunggah pada akun TikTok yang telah ditautkan sebelumnya.
Lebih lanjut Tomy Li mengatakan, selain mudah untuk menggunakan aplikasinya, fitur aplikasi iBooming juga lengkap. Pengguna dapat melihat informasi mengenai produk apa yang sedang viral, mulai dari produk viral untuk live streaming, video pendek, konten foto dan teks, produk dengan rating tertinggi, produk viral harian, produk yang mudah dijual dan produk-produk yang sedang ada di campaign TikTok. iBooming juga memberikan komisi yang lebih tinggi dari yang lain untuk menambahkan pendapatan para affiliator.
iBooming akan memfasilitasi pertumbuhan komunitas influencer dan brand di lingkungan yang mendukung dan kolaboratif. Fitur-fitur pada aplikasi iBooming ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga membantu pengguna untuk membuat keputusan dalam memilih produk yang lebih tepat. Menggunakan teknologi inovatif dan pendekatan yang berfokus pada user, iBooming terus menetapkan standar baru dalam digitalisasi.
(Red/M.Fadhli)