Sleman, DIY – Liputanterkini.co.id | Warga Pakuhan Kemloko, Margorejo, Tempel, Sleman, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria di sebuah rumah kosong pada Senin (13/01/2025) sekitar pukul 17.20 WIB. Penemuan tersebut langsung menjadi perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong ke lokasi kejadian untuk menyaksikan proses evakuasi.
Korban diketahui berinisial AS, seorang pria berusia 61 tahun yang juga merupakan warga setempat. Keberadaan mayat AS pertama kali ditemukan oleh warga yang merasa curiga dengan bau tidak sedap yang tercium dari arah rumah kosong tersebut.
Mendapat laporan dari warga, jajaran Polsek Tempel segera berkoordinasi dengan Tim Inafis Polresta Sleman, tim kesehatan dari Puskesmas Tempel, Tim Evakuasi PMI Kabupaten Sleman, serta pihak keluarga korban untuk segera mendatangi lokasi. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), petugas langsung melakukan pemeriksaan awal.
Kasi Humas Polresta Sleman, Iptu Lindawati Wulandari, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan dari Tim Inafis Polresta Sleman dan tim kesehatan yang dipimpin oleh Dokter Diana menunjukkan bahwa korban diperkirakan telah meninggal sekitar lima hari sebelum ditemukan. “Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Iptu Lindawati dalam keterangannya pada Selasa (14/01/2025).
Setelah pemeriksaan selesai, jenazah korban segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban serta warga sekitar yang mengenal AS sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan masyarakat.
Pihak kepolisian masih terus menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian korban, meskipun hasil awal tidak menunjukkan adanya unsur kekerasan. Warga diimbau untuk tetap tenang dan memberikan ruang bagi pihak berwenang dalam menjalankan tugasnya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua untuk saling memperhatikan lingkungan sekitar, terutama jika ada hal-hal mencurigakan yang terjadi.
Penemuan mayat di rumah kosong ini menambah daftar peristiwa mengejutkan yang terjadi di wilayah Sleman. Warga berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pihak berwenang untuk meningkatkan patroli serta pengawasan di daerah-daerah yang rawan.
(Bayu)