JAKARTA – liputanterkini.co.id | Penggiat Teknologi Informasi Fauzi mengkalim, posisi media online telah menjadi sangat rawan pada masa Post Truth Politics. Akibat dari kondisi itu, Ia menegaskan, media sosial menjadi sangat berperan dan analisis media menjadi lebih kompleks.
Pernyataan itu disampaikan Fauzi Rahman saat menjadi salah satu pembicara pada sesi acara Smart City Tech Fest dalam rangkaian event nasional ‘Indonesia Cities Outlook 2024 Forum’ yang dilaksanakan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) dan Event Cerdas di JI Expo Kemayoran Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Menurutnya, pada era tahun 2012 hingga 2015, media online memegang kunci penting dalam pembentukan persepsi publik. “Namun seiring waktu berjalan publik makin kritis terhadap sebuah informasi sehingga media sosial muncul dan kini di tahun 2024 menjadi sangat berperan,” ujar Fauzi Rahman yang juga menjabat CEO PT Skema Data Indonesia.
Konsekuensinya, menurut Fauzi, sumber data semakin besar dan semakin variatif, sehingga data semakin sulit untuk dikelola dan dianalisis. “Solusinya adalah Big Data Media Monitoring dan Social Media Monitoring yang real time. Itu menjadi kunci utama untuk melakukan monitoring terhadap data yang semakin besar dan variatif di dua komponen itu, yakni media online dan media social,” terang Fauzi.
Dengan cara dan Solusi ini, lanjut Fauzi, monitoring data di daerah bisa terpusat di Jakarta. “Misalnya pada kondisi real time atau yang sedang berlangsung sekarang ini tentang isu Pembangunan IKN atau Ibu Kota Nusantara, bisa dimonitor mengenai respon dan tanggapan warga terkait positingan atau berita yang negative, positif, atau netral di berbagai daerah di seluruh Indonesia di seluruh platform media online, media social, bahkan media cetak dan Televisi,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa dari Big Data Media Monitoring dan Social Media Monitoring itu maka pemerintah dan pemangku kepentingan bisa mengambil kesimpulan terkait Pembangunan IKN diterima atau ditentang masyarakat.
“Kami memiliki aplikasi yang bisa menghasilkan Big Data Media Monitoring dan Social Media Monitoring terkait hasil analisa respon warga tentang Pembangunan IKN. Dan hal ini berlaku untuk semua isu dan permasalahan yang ada,” ungkapnya.
Manfaat dari teknologi Big Data Media Monitoring dan Social Media Monitoring ini, ungkap Fauzi, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan yang akan membangun Smart City atau kota pintar dan modern, perlu melakukan analisa kebutuhan masyarakat atau respon masyarakat terhadap sebuah kebijakan pemerintah dalam rangka membangun daerahnya.
“Dari hasil analisa Big Data Media Monitoring dan Social Media Monitoring maka pemerintah bisa memiliki acuan untuk mengambil langkah dan kebijakan strategis untuk melanjutkan atau menghentikan program yang sedang dijalankan sehingga tidak ada resistensi di masyakarat,” pungkasnya. (Red)