Gunungkidul, DIY – Liputanterkini.co.id | Minggu (04/02/2024) Kejuaraan Daerah Paralayang AIPO Trophy Bergilir Gubernur DIY Tahun 2024 resmi dimulai dengan semangat tinggi di Bukit Paralayang, Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam konferensi pers, Drs. Beny Suharsono, M. Si., bersama Pak KadispodDirga, menyampaikan antusiasme mereka dalam menggandeng potensi besar olahraga paralayang dengan sektor pariwisata dan budaya DIY.
“Pertumbuhan olahraga dirgantara tidak hanya membawa prestasi atlet, tetapi juga menjadi pendorong utama dalam meningkatkan daya tarik wisata dan budaya DIY.
Upaya kolaborasi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali olahraga ke dirgantaraan dan memberikan kontribusi positif pada pengembangan pariwisata dan budaya di DIY,” ujar Beny Suharsono, Setda Provinsi DIY.
Ketua Pelaksana, Alfari Widya Asmara, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga menjadi strategi untuk mempromosikan keindahan alam DIY.
“Dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, kami berharap kejuaraan ini dapat menjadi multi-event yang memberikan dampak positif bagi pariwisata, ekonomi masyarakat sekitar, dan tentunya prestasi atlet paralayang,” ungkap Alfari.
Sementara itu, Kadek Dwi Indira Mawan, Kasi Tahwildirga dari Dinas Potensi Dirgantara Lanud Adisucipto, menjelaskan esensi dari kejuaraan ini adalah untuk menarik potensi pariwisata Jogja.
“Paralayang di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia, yang bekerja sama dengan TNI AU, diharapkan dapat menjadi ikon aero wisata DIY. Kejuaraan ini juga melibatkan gubernur, komandan Lanud Adisucipto, dan pejabat tinggi lainnya sebagai wujud dukungan untuk menjadikan acara ini tahunan,” tuturnya.
Kejuaraan Paralayang DIY ini juga memiliki dampak positif terhadap ekonomi lokal, dengan meningkatnya kunjungan di sekitar Bukit Paralayang. Kegiatan berlangsung selama dua hari, dimulai dari safety briefing, latihan resmi, hingga kompetisi dalam beberapa kategori. Diharapkan, kejuaraan ini dapat terus tumbuh dan menjadi magnet pariwisata setiap tahunnya, mendukung target DIY untuk meraih prestasi olahraga dirgantara pada tahun 2028.
Hari terakhir kejuaraan Paralayang DIY 2024, yang berlangsung dari tanggal 3 hingga 4 Februari, mencapai puncaknya dengan kegiatan intensif dan keseruan di udara. Alfari Widya Asmara, selaku ketua pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan dimulai dengan safety briefing bersama dan latihan resmi untuk memastikan keamanan dan persiapan atlet.
“Pada hari pertama, kami melaksanakan kejuaraan tandem yang terbuka dan Kejurda untuk kategori senior dan junior. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat, melibatkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali,” kata Alfari.
Dalam upaya mendukung keamanan dan keselamatan, Kadek Dwi Indira Mawan, Kasi Tahwildirga dari Dinas Potensi Dirgantara Lanud Adisucipto, menjelaskan bahwa koordinasi dengan instansi terkait, seperti Basarnas, Polsek, dan Polres, selalu dijaga dengan baik.
“Kami memiliki koordinasi yang kuat untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan dalam menjaga keamanan selama acara berlangsung. Kejuaraan ini dihadiri oleh para pejabat tinggi, termasuk Gubernur DIY, komandan Lanud Adisucipto, dan instansi lainnya,” ungkap Kadek.
Jumlah peserta terbatas menjadi 70, sesuai himbauan untuk tidak mengganggu suasana politik yang tengah berlangsung. Kejuaraan tersebut melibatkan atlet-atlet dari lima kabupaten di DIY, yaitu Jogja, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan Bantul.
Harapannya, kejuaraan ini dapat menjadi event tahunan yang mampu menghasilkan prestasi atlet paralayang sekaligus meningkatkan potensi pariwisata dan ekonomi masyarakat sekitar.
Pada penutupan, dijadwalkan di Pantai Parangtritis pada pukul 16.00, acara akan dihadiri oleh gubernur DIY, komandan Lanud Adisucipto, serta pejabat dari sejumlah instansi terkait.
Kejuaraan ini diharapkan dapat menjadi momentum positif untuk mengangkat citra Aero Wisata DIY, serta memberikan kontribusi signifikan pada bidang pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.
( Bayu )