BANYUWANGI, liputanterkini.co.id – Sudah menjadi tradisi masyarakat Banyuwangi, setiap akhir lebaran Idul Fitri, umumnya masyarakat merayakan lebaran 7 hari yang di kenal dengan lebaran ketupat. Momen itu pun banyak di manfaatkan sebagian warga untuk mengais rizky dengan membuat dan menjual ketupat klongsong di beberapa pasar tradisional di kota ujung timur pulau jawa ini.
Tim liputanterkini.co.id sempat mendatangi salah satu warga Desa Beran, Kec. Banyuwangi, bernama Junaidi, Ia mengaku memanfaatkan waktunya untuk membuat klongsong ketupat dan menjualnya di pinggir jalan Kalilo, deket lampu merah kelurahan Singonegaran, kecamatan Banyuwangi, kabupaten Banyuwangi.
“Setiap lebaran saya selalu manfaatkan waktu untuk mencari rizky tambahan dengan menjual klongsong ketupat”, ucapnya.
Luar biasa…!
Laki-laki 45 th ini, mampu menjual sekitar 450 sampai 500 ikat ketupat klongsong perharinya. Per ikatnya berisi 10 biji di jual dengan harga Rp. 8.000 sampai Rp. 10.000. Tanpa di sadari, Junaidi mampu meraup untung hingga ratusan ribu rupiah setiap harinya.
“Saya membuatnya di bantu Istri, alhamdulillah berkah ramadhan, perhari saya mampu menjual 450 – 500 ikat klongsong ketupat. Sehari ya dapat untunglah lebih dari 100 ribu. Tapi tidak pasti, karena terkadang ramai kadang juga sepi” kata Junaidi disela kesibukannya berjualan, Rabu, (19/04/2023).
Hal senada disampaikan Ramdani (55) warga Beran, kec. Banyuwangi yang juga pembuat dan penjual ketupat, keuntungan yang didapat dari menjual klongsong ketupat ini jauh lebih banyak jika dibanding pekerjaan sehari – harinya sebagai penjual toko peracangan.
“Alhamdulillah, hasil penjualan klongsong ketupat lebih besar di banding hasil keseharian saya buka toko pracangan, hari-hari biasanya saya hanya berpenghasilan rata-rata 25 ribu, dengan menjual klongsong ketupat ini, mampu menghasilkan Rp. 100 ribu hingga Rp. 150 ribu per hari”, ungkapnya.
“Saya jualan klongsong ketupat disini sudah lebih dari lima tahun ini tiap ramadhan menjelang lebaran. Saya akui jualan klongsong ketupat lebih beruntung dibanding jualan toko pracangan saya”, pungkasnya.
Kini nampak puluhan penjual klongsong ketupat klongsong musiman, selain berada disekitar jalan Kalilo sekitar lampu merah juga menyebar di sekitar pasar tradisional yang lain, seperti dipasar Blambangan dan lainnya.
Adapun klongsong ketupat yang dijual mayoritas jenis ketupat Bawang. Jenis ini memang mayoritas yang laku saat idul fitri.**
(Joko Tole)