TABANAN, Liputan Terkini – Sebagai wujud rasa duka dan turut berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada tanggal 1 Oktober 2022. Pada hari Rabu, tanggal 5 Oktober 2022, pukul 20.00 sampai dengan 21.00 Wita, bertempat di Garuda Wisnu Serasi (GWS) Jl. Gunung Agung, Desa Dajan Peken, Kecamatan, Kabupaten Tabanan telah berlangsung “Acara Doa Bersama Komunitas Suporter Bola Kabupaten Tabanan”.
Hadir dalam acara tersebut Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Chandra, S.I.K., M.H., Askab PSSI Tabanan, Pejabat Utama Polres Tabanan,Koordinator Aremania Tabanan,Koordinator Bonek Tabanan, Koordinator Semeton Dewata,
Koordinator Brigaz Tabanan , Suporter Madura United , Suporter Viking (Persib) dan masyarakat pecinta sepak bola lainya berjumlah 376 orang.
Kapolres Tabanan pada kesempatan tersebut menyatakan rasa berbelasungkawa turut berdukacita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan – Malang. “Terima kasih kepada suporter sekalian yang ada di Tabanan dan yang telah datang di tempat ini dengan perasaan yang sama dengan hati dan jiwa yang sama dalam keadaan berduka dengan apa yang terjadi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang. Acara malam ini bertujuan untuk mendoakan para korban semoga amal ibadah dapat diterima disisi-Nya. Sepakbola merupakan olahraga tercinta dan diharapkan kedepan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini. Kami atas nama Polres Tabanan sangat terpukul dengan kejadian ini sekali lagi semoga doa kita hari ini di dengar oleh Tuhan yang Maha Esa”, ucap Kapolres Tabanan.
Sementara koordinator perwakilan suporter Muhammad Amin dari Aremania mengatakan dengan nada yang sedih bahwa, “sebenarnya saya tidak sanggup menyatakan ini, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada rekan yang hadir malam ini untuk menyambungkan doa dan memberikan doa kepada saudara-saudara kami yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan Malang. Kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian kemarin untuk introspeksi diri kedepan bahwa tidak ada olah raga apapun yang lebih mahal dari sebuah nyawa. Mudah- mudahan kejadian ini terakhir terjadi di Indonesia dan tidak terjadi di lain tempat karena tidak ada yang sebanding dengan nyawa. Besar harapan kami untuk aremania bisa mendapat keadilan yang telah meninpa mereka. Dan mempercayakan kepada Pemerintah bersama dengan Polri untuk melakukan penanganan kejadian tersebut”,ungkapnya,terbata- bata dengan nada sedih.
Berdasarkan pantauan di lapangan dalam acara tersebut diisi pula dengan menyalakan ratusan lilin, tabur bunga, pembacaan ikrar yang isinya menyatakan turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut, berharap tidak ada lagi insiden seperti ini di wilayah manapun di Indonesia.
Mendukung Pemerintah, Polri dan TNI dalam menjaga kondusifitas sepak bola di Indonesia. Menolak rasisme dan anarkis baik dalam stadion maupun di luar stadion. Janji damai antar seluruh suporter Indonesia dan tidak ada lagi permusuhan serta tetap menjalin silahturahmi antar suporter. Acara diakhiri dengan melaksanakan tahlilan.*
(Echa)