BLITAR, liputanterkini.co.id – Momentum peringatan Hari Ulang Tahun RI ke – 79 bagi masyarakat di seluruh Indonesia merayakan dan mensyukuri peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan mengadakan upacara bendera dan berbagai kegiatan.
Proklamasi kemerdekaan yang telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 memberikan landasan untuk pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Melalui momentum ini memacu semangat untuk berusaha, berinovasi dan berkontribusi dalam memajukan negara serta mencapai kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Begitu pula yang dilakukan oleh para pegiat budaya Blitar Raya melalui Lembaga Pelestarian Budaya Masyarakat/Lensa Mas Blitar secara r utin mengadakan peringatan kemerdekaan yang untuk kali ini di tahun 2024 melaksanakan kegiatan Renungan Kemerdekaan dan Doa Untuk Sang Proklamator yang dilaksanakan pada Jum’at ( 16/8 ) di Paseban Agung Makam Bung Karno.
Kegiatan tersebut dikemas dalam giat budaya dengan rangkaian kegiatan utama adalah sarasehan budaya dengan menghadirkan para nara sumber dari para pegiat budaya dan pemateri yang memberikan pemaparan tentang Memaknai Kebangsaan dan Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dihadirkan khusus dari Pustakawan Madya Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Budi Kastowo, SE dan dilanjut dengan hening cipta dan doa bagi Sang Proklamator Bung Karno serta doa di pusara Makam Bung Karno serta malam Tirakatan dan Kenduri Budaya.
Dalam pemaparan “ Memaknai Kebangsaan dan Kemerdekaan Bangsa Indonesia ” Budi Kastowo, SE menjelaskan bahwa ” Hari Kemerdekaan Indonesia merupakan induk segala Hari Besar Nasional/HBN di Indonesia.
Apabila hari kemerdekaan tidak pernah ada maka hari – hari besar lainnya otomatis tidak pernah ada. Bulan Juni disebut Bulan Bung Karno karena ada kejadian 1 Juni merupakan Hari Lahir Pancasila oleh Bung Karno, 6 Juni lahirnya Bung Karno dan 21 Juni 1970 wafatnya Bung Karno.
Bulan Agustus ialah Bulan Kebangsaan dan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Tokoh Proklamator ialah Sukarno- Hatta. Apabila melihat korelasi sejarah dan pemikiran maka terlihat hubungan yang sangat dekat antara kejadian bulan Juni dan Agustus.Pancasila dan kemerdekaan ialah dua kejadian dalam satu roh. Satu roh tetapi dua wujud kejadian.
Menggali pemikiran Bung Karno bahwa “ Kemerdekaan Bangsa tidak bisa terjadi tanpa PerjuanganKebangsaan.Perjuangan kebangsaan tidak bisa terjadi tanpa konsep kebangsaan. Konsep kebangsaan tidak muncul dengan sendirinya melainkan harus disusun melalui usaha sadar, literatif dan tentu saja membutuhkan usaha yang sungguh – sungguh dan total.
Bung Karno adalah salah satu penyumbang konsep kebangsaan Indonesia.Dalam kamus besar Bahasa Indonesia definisi bangsa ialah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya. Justru disinilah uniknya bangsa Indonesia yang tidak sama suku, agama, ras dan pemikirannya namun demikian memiliki perasaan ingin bersatu sebagai sebuah bangsa.
Bhinneka Tunggal Ika berbeda beda tetapi tetap satu juga.Dipersatukan dengan konsep yang dapat mempersatukan yaitu kebangsaan. Arti pentingnya kebangsaan ialah sebagai nyawanya pembentukan kekuasaan. Pemikiran ini harus dimulai dalam linimasa sejarah ketika bangsa Indonesia masih terjajah. Dijajah itu dipecah belah, dimiskinkan, dibodohkan, diinferiorkan dan di politik asosiasikan.
Sehingga yang terjadi ialah kemunduran bangsa Indonesia dalam aspek luas. Munculah kesadaran bangsa Indonesia bahwa semua manusia memiliki hak untuk hidup sejahtera. ( Hen/Fen)