JEMBRANA, liputanterkini.co.id – Bertempat di Lapangan Apel Polres Jembrana, Rabu (9/8/2023) pukul 08.00 Wita, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H., S.I.K., M.I.K. memimpin Apel Kesiapan Ops Pekat Agung-2023 dalam rangka Harkamtibmas melalui penanganan terhadap segala bentuk penyakit masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri juga oleh para Kabag, para Kapolsek jajaran, para Kasat, para Perwira dan Personil yang tersprin Ops Nusa Agung-2023 dengan jumlah keseluruhan 76 orang.
Saat membacakan amanat Kapolda Bali, Kapolres Jembrana mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para Kasatker dan Kasatwil beserta seluruh Personel Polda Bali dan jajaran, atas dedikasi dan kinerja positif yang telah dilaksanakan selama Ini.
Lanjutnya Menyampaikan, Kita Tetap Senantisa Dapat Menjaga Dan Memelihara Situasi Kamtibmas Di Wilayah Bali Tetap Kondusif serta saya Berharap Kinerja Yang Sudah Baik Ini Agar Dipertahankan Dan Selalu Ditingkatkan Kedepannya, Sehingga Bali Tetap Aman Dan Damai.
Sambungnya, Perkembangan Jaman Yang Semakin Pesat Mendorong Pertumbuhan Tekonologi Dan Masyarakat Yang Semakin Bervariatif serta pesatnya Perkembangan Jaman Memang Diyakini Membawa Dampak Positif Bagi Masyarakat, Khususnya Dalam Hal Kemajuan Pembangunan. Namun Demikian, Perkembangan Jaman Saat Ini Juga Menimbulkan Ekses Negatif Yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Pola Budaya, Struktur Dan Stratifikasi, Keyakinan Serta Gaya Hidup Masyarakat.
“Terlebih Saat Ini Kita Masih Dalam Suasana Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 Yang Sudah Barang Tentu Berpengaruh Pada Tekanan Ekonomi Dan Kondisi Psikologis Masyarakat, Khususnya Kalangan Menengah Ke Bawah. Situasi Tersebut Memicu Dan Menimbulkan Penyakit-Penyakit Sosial Di Kalangan Masyarakat Atau Yang Biasa Disebut Sebagai Penyakit Masyarakat,” kata Kapolres.
Lebih Lanjut Disampaikan oleh Kapolres, Penyakit Masyarakat Atau Perbuatan Yang Terjadi Ditengah-Tengah Masyarakat, Yang Tidak Menyenangkan Atau Meresahkan Masyarakat Dan Tidak Sesuai Dengan Aturan Agama Maupun Adat Serta Norma Kesopanan, Peredaran Seperti Praktek Prostitusi, Narkoba, Pungli, Premanisme, Perjudian, Mabuk-Mabukan Dan Pencurian, Baik Yang Melibatkan Wni Maupun Wna Yang Sedang Marak Terjadi Belakangan Ini.
Kapolres Mengatakan Dinamika Situasi Masyarakat Saat Ini, Tentunya Berpotensi Menimbulkan Perkembangan Kerawanan Dan Gangguan Kamtibmas Dalam Masyarakat. Tercatat Pada Periode Semester I Tahun 2023 Ini, Terjadi Peningkatan Kejahatan Menonjol Dibandingkan Periode Semester I Tahun 2022. Situasi Ini Harus Dikelola Dengan Baik, Terlebih Lagi Saat Ini Kita Memasuki Tahun Politik Yang Berpotensi Menimbulkan Polarisasi Hingga Konflik Sosial Dalam Masyarakat. Oleh Karena Itu Untuk Menjaga Situasi Kamtibmas Tetap Kondusif, Saat In Polda Bali Melaksanakan Operasi Kepolisian Kewilayahan Dengan Sandi Operasi Pekat Agung-2023.
“Operasi Pekat Agung-2023 Kali Ini, Akan Dilaksanakan Selama 16 Hari Mulai Dari Tanggal 10 – 25 Agustus 2023 Secara Serentak Di Seluruh Wilayah Bali. Sasaran Operasi Kali Ini Yaitu Beberapa Titik Yang Dianggap Rawan Seperti Akses Pintu Keluar Masuk Bali Baik Pelabuhan Maupun Bandara, Lokasi Daya Tarik Wisata, Pusat Perbelanjaan Dan Daerah-Daerah Lain Yang Rawan Terjadi Pencurian, Begal Dan Premanisme Serta Tempat Hiburan Malam. Pada Operasi Harkamtibmas Kali Ini, Kita Mash Akan Menerapkan Pola Terbuka Dan Tertutup Dengan Mengedepankan Kegiatan Preemtif Dan Preventif Yang Di Dukung Penegakan Hukum Dan Kegiatan Kepolisian Lainnya,” tambahnya.
Kapolres Mengungkapkan Untuk Personel Yang Akan Dilibatkan Pada Kegiatan Operasi ini Berjumlah 526 Orang Yang Terdiri Dari 200 Personel Satgas Polda Dan 326 Personel Satgas Opsres.
“Melalui Kegiatan Operasi Ini, Diharapkan Kita Dapat Mencegah Perkembangan Dan Menekan Segala Bentuk Penyakit Masyarakat Di Daerah Hukum Polda Bali Dan Jajaran. Oleh Karena Itu, Saya Berharap Para Pejabat Operasi Dan Personel Yang Terlibat Agar Melaksanakan Kegiatan Operasi Ini Dengan Sebaik-Baiknya. Saya Yakin Seluruh Personel Yang Terlibat Telah Memahami Tugasnya Masing-Masing Karena Sebelum Kegiatan Ini, Terlebih Dahulu Telah Dilaksanakan Kegiatan Latpraops. Jadikanlah Kegiatan Apel Kesiapan Pasukan Ini Sebagai Sarana Konsolidasi Untuk Menyamakan Perspesi Mengenai Rencana Operasi Dan Cara Bertindak Yang Telah Ditentukan Sebelumnya,” ujarnya.
Lanjutnya, Sebelum Mengakhiri Amanat Ini, Ada Beberapa Penekanan Yang Ingin Saya Sampaikan Guna Mendukung Pelaksanaan Operasi Pekat Ini Diantaranya Yaitu:
a. Awali Setiap Kegiatan Dengan Doa Dan Arahan Kepada Anggota.
b. Laksanakan Penyelidikan, Deteksi Dini Dan Deteksi Aksi Berupa Pemetaan Maupun Pengamanan Terhadap Sasaran Yang Telah Ditentukan.
c. Laksanakan Penggalangan Terhadap Masyarakat Guna Mengetahui Adanya Perkiraan Ancaman Maupun Gangguan Kamtibmas Yang Berkaitan Dengan Penyakit Masyarakat Dan Dinamika Politik Menjelang Pemilu Tahun 2024.
d. Laksanakan Himbauan, Binluh Dan Sosialisasi Kepada Masyarakat Serta Berkoordinasi Dengan Stakeholder Terkait Lainnya Untuk Bersama-Sama Berperan Aktif Dan Turut Serta Menjaga Kamtibmas Dengan Tetap Mematuhi Peraturan Yang Ada Serta Menghindari Perilaku-Perilaku Yang Menyimpang.
f. Laksanakan Pengawasan Patroli, Terhadap Penjagaan Dan Tempat Yang Dipandang Rawan Terjadinya Kejahatan Seperti Tempat Pusat-Pusat Keramaian, Tempat Hiburan Malam Yang Ramai Dikunjungi Masyarakat Lokal Maupun Wna, Serta Lokasi Daya Tarik Wisata (Dtw), Dengan Memperhatikan Waktu/Jam-Jam Rawan Terjadinya Kejahatan.
g. Laksanakan Kegiatan Razia/Pemeriksaan Terhadap Tempat Yang Dianggap Rawan Terjadinya Tindak Pidana/Pelanggaran Seperti Tempat Hiburan Malam Yang Banyak Dikunjungi, Tempat Nongkrong Anak-Anak Muda Untuk Pesta Miras Dan Narkoba.
h. Laksanakan Pengembangan Penegakan Hukum Dan Terhadap Tempat Yang Diduga Sebagai Tempat Praktek Prostitusi, Perjudian, Pesta Miras, Narkoba Dan Adanya Tppo Maupun Kejahatan Lainnya.
i. Laksanakan Koordinasi Dan Komunikasi Yang Baik Dengan Instansi Terkait Guna Mendukung Keberhasilan Tugas Yang Dilaksanakan.
j. Hindari Pelanggaran Sekecil Apapun, Saya Tidak Akan Mentolerir Perbuatan Anggota Yang Melanggar Hukum Dan Menyakiti Hati Masyarakat.
Kemudian Kapolres Dewa Juliana menambahkan, pelaksanaan operasi ini agar benar-benar dilaksanakan, dan maksimalkan kegiatan ops. Pelaksanaan Patroli Cahaya Biru agar benar-benar dilaksanakan, gunakan sirene dengan tujuan menyapa masyarakat dan dapat dirasakan oleh masyarakat untuk mendapatkan rasa aman.
“Manfaatkan fasilitas yang kita miliki, gunakan semaksimal mungkin. Jangan buat pelanggaran sekecil apapun dalam pelaksanaan Ops dan berikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik,” ucap Kapolres.
“Kita akan mengadapi tahun politik sehingga kita harus melakukan persiapan lebih awal, baik kesiapan perorangan, sarana prasarana maupun pelatihan untuk menghadapi situasi kontijensi,” pungkas perwira melati dua asal Gianyar ini.( Hms/Echa)