BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Masih terngiang dalam ingatan kita, kejadian tragis enam bulan lalu yang dialami Dinda Carla Nur Anindita, bocah perempuan 7th asal kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kebun dekat rumahnya. Disayangkan hingga kini pelaku keji pembunuh bocah mungil Carla pun belum ditemukan.
Tak pelak, tekanan publik pun terus menyeruak, termasuk dari beberapa aktivis di Banyuwangi yang kini mendesak pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyelidikan dan segera mengungkap tersangka di balik kasus ini.
Menanggapi hal itu, Bagus AB, salah satu pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) RENAKTA Bakti Nusantara memberikan komentar.
Kepada liputanterkini.co.id Bagus menyampaikan bahwa “Sejauh ini, kami percaya dengan upaya dan langkah-langkah polisi dalam menangani kasus ini, kami yakin polisi, khususnya Polresta Banyuwangi dan jajarannya telah bekerja maksimal, terlebih setelah bincang-bincang dengan Kapolresta Banyuwangi, kami sangat memahami dengan situasi dan kondisi di lapangan, tentunya polisi tidak boleh gegabah, terlebih dalam menetapkan tersangka meski dalam tekanan publik sekalipun, terangnya.
Saat kunjungan Tim LBH RENAKTA ke Dit Reskrimum Polda Jatim bulan lalu, disela-sela pertemuannya dengan Dir Reskrimum, Bagus sempat menanyakan terkait perkembangan kasus misteri pembunuhan bocah di Kalibaru itu, apa yang di sampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Kombes Pol. Farman, S.H., S.I.K., M.H tak jauh beda dengan apa yang di sampaikan Kapolresta Banyuwangi, sehingga kami semakin mengerti dan memahami kondisi di lapangan, tambahnya.
Polisi sudah bekerja maksimal dan sesuai SOP, percayakan semua kepada Polisi, LBH RENAKTA dengan tegas mendukung langkah dan upaya Polisi khususnya Polresta Banyuwangi dalam mengungkap kasus misteri ini.
“Kami yakini tak lama lagi Polisi akan segera mengungkap dan menetapkan tersangka dalam kasus ini, tegas Bagus usai pertemuannya Tim LBH RENAKTA bersama Kapolresta Banyuwangi”. Selasa Sore (20/5/2025).
Dikutip dari beberapa sumber, kasus pembunuhan Carla terjadi pada 13 November 2024 silam. Bocah nan mungil itu ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kosong, hanya berjarak kurang-lebih 200 meter dari rumahnya di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, kecamatan Kalibaru. Kondisinya mengenaskan, ada luka di bagian mulut dan kepala bagian belakang, sepeda mini yang biasa ia gunakan untuk sekolah ditemukan di sungai tak jauh dari lokasi. Sementara di lokasi ditemukan satu sepatu dan permen lollipop, diduga kuat Carla menjadi korban kekerasan seksual sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.**
(Tim)