JAKARTA, Liputanterkini.co.id – Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan sekitar 30.000 satuan pelayanan makan bergizi gratis (MBG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun setiap satuan pelayanan akan mengelola anggaran Rp. 7 Miliar sampai Rp 10. Miliar. BGN mengajak pihak swasta dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Lembaga ini akan membuka pengumuman melalui website untuk membuka peluang bagi sektor swasta yang ingin menjadi mitra pemerintah.
“Kami akan buka di web sebentar lagi. Ya siapapun yang mau jadi mitra bisa daftar di situ, Jadi setiap satuan pelayanan itu nanti akan mengolah uang kisarannya antara Rp. 7 Miliar sampai Rp. 10 Miliar, itu bervariasi setiap wilayah,” ungkap Dadan, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, mengutip dari media kontan Jakarta, Senin (2/12).
Dadan menjelaskan, 85% dari uang yang diturunkan ke satuan pelayanan itu, akan digunakan membeli bahan baku yang dipakai untuk masak. Lalu, 10,5% digunakan untuk membayar ibu-ibu yang memasak maupun bapak-bapak yang menyuci dan sebagainya.
Dadan menyatakan, Badan Gizi Nasional tidak membeli paket makan. Akan tetapi membayar bahan baku. Menu itu akan direncanakan dalam 1 bulan. Misalnya pada hari senin memasak ayam balado dengan sayur, nasi, dan buah. Berapa bahan baku hari itu, itu yang dibayar.
Adapun, pada tahap awal, setiap satuan pelayanan akan melayani 3.000 anak sekolah yang basisnya adalah data sekolah. Kemudian akan ditambah dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
“Berapa real data Ibu hamil, Ibu menyusui, anak balita. Nanti begitu satuan pelayanan berdiri, dia akan cek data sekitar radius 6 kilometer berapa jumlahnya. Dari pengalaman kita, itu akan bertambah 10% dari data anak sekolah,” jelas Dadan.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan, Celios telah membuat proyeksi dampak program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp 71 triliun pada tahun pertama.
Hasil kajian menemukan bahwa program makan bergizi gratis memberi tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 7,21 triliun atau hanya 0,06% secara pertumbuhan ekonomi.
Hasil tersebut tidak lepas dari dampak terhadap nilai tambah bruto jasa penyediaan makanan dan minuman yang meningkat Rp 22,02 triliun dan mendorong sektor pertanian sebesar Rp 19,24 triliun
Namun demikian, ada efek negatif yang ditimbulkan dari realokasi dana pendidikan kepada program makan bergizi gratis (MBG). Salah satunya adalah nilai tambah bruto sektor pendidikan pemerintah yang berkurang Rp 48,23 triliun. Dampak lainnya adalah berkurangnya nilai tambah bruto industri barang cetakan sebesar Rp 1,47 triliun.
Bagi pengusaha, program makan bergizi gratis memberikan peningkatan yang cukup signifikan. Dari hasil program makan bergizi gratis, pengusaha mendapatkan surplus secara total mencapai Rp 33,96 triliun.
Pengusaha dalam bidang penyediaan makanan dan minuman mendapatkan tambahan surplus sebesar Rp 10,88 triliun.
Sedangkan dari pengusaha bidang perdagangan mendapatkan tambahan surplus usaha mencapai Rp 2,53 triliun. Selain itu, dari sisi petani padi mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 2,14 triliun. Begitu juga dengan pengusaha di bidang penyediaan sayuran dan protein.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor ini menyebutkan bahwa salah satu produk yang menjadi prioritas keterlibatan sektor swasta dalam program ini adalah penyediaan susu. “Kalau mereka ikut juga, kami berterima kasih. Diringankan beban kita,” kata Dadan.
Meski begitu, pemerintah bakal mengutamakan peran koperasi sebagai pemasok pangan dan untuk pemenuhan bahan pokok progam makan bergizi gratis. Jika koperasi mampu menyediakan sebagian besar kebutuhan, menurut dia, pemerintah bersedia memberikan peran lebih besar kepada lembaga ekonomi kolektif tersebut. “Kalau sebagian besar bisa diisi oleh koperasi, kenapa tidak?” ujar Dadan.
Program makan bergizi gratis akan mulai berjalan pada 2 Januari 2025 dengan target sasaran 19,47 juta orang hingga akhir tahun depan. Program ini bakal menyasar kepada anak-anak dan ibu hamil dengan total anggaran untuk program makan bergizi gratis sejumlah Rp 71 triliun. Makan bergizi gratis bakal mengacu pada komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna.
Setidaknya dibutuhkan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun untuk program ini. Selain itu, diperlukan pula 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.
Presiden Prabowo Subianto menetapkan alokasi anggaran program makan bergizi gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil senilai Rp 10 ribu per porsi. Prabowo menilai, penetapan dana itu dirasa cukup untuk menyediakan makan gratis layak di daerah.
(Hendra/Red)