BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Kompetisi akbar memperebutkan suara rakyat di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Banyuwangi telah resmi dimulai. Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyuwangi dengan pilihan nomor urutnya masing-masing.
Menariknya, Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu dari ratusan peserta Pilkada serentak di seluruh Indonesia yang cukup menegangkan. Pasalnya sang petahana kembali tampil sebagai salah satu kandidat Calon Bupati Banyuwangi, yang meski di anggap enteng oleh sebagian tokoh politik Banyuwangi, namun Ipuk Fiestiandani Azwar Anas tak bisa di anggap enteng.
Dengan keberhasilannya di berbagai sektor saat memimpin Banyuwangi dalam periode sebelumnya, di tambah dukungan dari para loyalis suaminya, Abdullah Azwar Anas, S. Pd., S.S., M.Si (A3) yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ipuk Fiestiandani mampu membentuk basis-basis massa yang solid dan setia menghantarkannya kembali sebagai Bupati Banyuwangi dalam Pilkada 2024 – 2029.
Kabupaten Banyuwangi boleh disebut sebagai etalase kerukunan umat beragama Indonesia, dengan bersatunya Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, di yakini akan mendapat dukungan mutlak dari masyarakat Banyuwangi.
Isu ini menjadi semakin menarik ketika ada seorang tokoh besar nasional yang mendukung Ipuk kembali memimpin Banyuwangi. Beliau adalah seorang bangsawan yang merupakan tokoh nasional yang mempunyai kedekatan emosional dengan A3.
Siapakah sosok tersebut …?
Tentunya tidak akan di sebutkan saat ini.
Para ‘Kepoers’ pasti makin kepo menantikan apakah pasangan Ipuk – Mujiono nantinya mampu memenangkan kontestasi politik Banyuwangi.
Merespon “kekepoan” atau keingintahuan warga pinggiran timur pulau Jawa ini, penulis mencoba menakar hasil akhir nantinya Pilkada Banyuwangi dari hasil survey perbincangan masyarakat di media online, media cetak dan media sosial belakangan ini.
Nama Ipuk Fiestiandani – Mujiono, kiranya mampu memperoleh suara terbanyak dalam kontes politik Banyuwangi nantinya.
Namun satu hal yang patut di waspadai, dalam dunia politik ada istilah serangan fajar (Dum-dum duit) istilah jawanya, tentunya hal itu wajib di waspadai…, setiap Paslon besar kemungkinan menggunakan cara kotor itu meski sebagian pemilik suara memang menantinya…
Bersambung…..
Penulis : Bagus Abu Bakar
Pendiri LBH RENAKTA Bakti Nusantara.