KOTA MANADO – liputanterkini.co.id | Kompetisi memperebutkan suara rakyat di Pilkada Kota Manado sudah resmi dimulai. Empat pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Manado telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Manado dengan pilihan nomor urut masing-masing.
Menariknya, Kota Manado merupakan salah satu dari ratusan Pilkada serentak di seluruh Indonesia yang paling ditunggu-tunggu hasilnya.
Kota Manado yang menjadi etalase kerukunan umat beragama Indonesia sempat jadi sorotan satu Indonesia ketika Andrei Angouw, politisi muda beragama Konghucu berhasil memenangkan hati rakyat Kota Manado pada tahun 2021 lalu.
Isu ini menjadi semakin menarik ketika Andrei Angouw kembali bertarung di perhelatan Pilkada Kota Manado tahun ini. Ia merupakan politikus berdarah Tionghoa serta beragama Konghucu pertama yang sebelumnya juga berhasil menduduki posisi Ketua DPRD Sulawesi Utara.
Para ‘kepoers’ pasti makin kepo menantikan apakah pasangan Richard Sualang ini mampu menciptakan keheboan nasional untuk ketiga kalinya.
Memenuhi kekepoan atau keingintahuan warga +62 ini, penulis mencoba menakar hasil akhir Pilkada Manado dari data perbincangan masyarakat di media online, media cetak, media sosial, dan televisi, beserta data angka hasil perolehan suara PDI Perjuangan di Pemilihan Legislatif Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara Daerah Pemilihan Kota Manado.
Baru-baru ini pihak Skema Data Indonesia merilis hasil pencarian menggunakan teknologi digital aplikasi tentang seluruh pasangan calon kepala daerah Kota Manado yang diposting di media online, media cetak, dan televisi untuk periode Januari sampai September 2024.
Nama Andrei Angouw dan Richard Sualang menduduki peringkat pertama dengan Total Ekspos sebanyak 1890 kali postingan atau kemunculan nama di media online, media cetak, dan televisi secara nasional. Dari angka itu terdapat 573 kali isu positif dan 1149 netral, dan 168 berisi hal negatif.
Sementara posisi kedua yang paling banyak diulas adalah Jimy Rogi dan Ivan Lumentut dengan Total Expose sebanyak 377 kali. Dari angka itu terdapat 36 kali isu positif, 313 kali isu netral, dan 28 kali isu negatif.
Untuk posisi ketiga ditempati Beny Parasan dan Boby Daud dengan 255 Total Expose, dan 23 diantaranya isu positif, 214 kali isu netral, kemudian 18 kali isu negatif.
Di posisi akhir ada Audy Karamoy dan Lucky Datau yang hanya terdapat 222 kali Total Expose, dengan 30 kali isu positif, 179 kali isu netral, dan 13 kali isu negatif.
Dari hasil riset menggunakan teknologi ini, Andrei Angouw dan Richard Sualang menjadi calon yang paling banyak namanya muncul atau hampir empat kali lebih banyak dibanding paslon lain.
Hasil ini bisa menjadi bahan prediksi paslon mana yang paling banyak menjadi perhatian media.
Belum lagi takaran hasil Pemilihan Legislatif. Andrei Angouw yang diusung PDIP memiliki modal paling besar dukungan konstituen partai dibanding calon lain.
Hasil Pileg Kota Manado, PDIP berhasil meraih suara terbanyak dengan 95.905 suara, disusul Partai Golkar di urutan kedua dengan 30.700 suara dan Partai Gerindra 29.565 suara.
Sementara Partai Demokrat menempati posisi keempat dengan 24.619 suara, dan Nasdem 17.721 peringkat kelima.
Peringkat keenam ada PKS dengan 14.646 suara, ketujuh Perindo 12.204 suara, kedelapan PSI 11.191 suara, kesembilan PAN 10.044 suara, peringkat kesepuluh Hanura dengan 5.454 suara.
Sementara berturut-turut peringkat 11-18 ada PBB 3.689 suara, PKB 2.287 suara, PPP 1.824 suara, Partai Buruh 830 suara, Partai Gelora 395 suara, Partai Garuda 254 suara, Partai Ummat 70 suara, dan PKH 60 suara.
Selanjutnya Pileg Sulut Dapil Manado, PDIP berhasil meraih 89.494 suara. Dari total data angka raihan suara PDIP di Pileg ini bisa diprediksi mesin partai PDIP untuk mememangkan Paslon Andrei dan Richard paling berpeluang menang.
Suara rakyat atau konstituen para caleg terpilih dari PDIP biasanya tegak lurus. Mencermati raihan suara Andrei Angouw dan Richard Sualang saat memenangkan Pilkada tahun 2021 lalu diangka 88.303 Suara, maka peluang menang makin terbuka.
Menakar investasi politik para calon, Andrei Angouw tentu berada di posisi yang sangat diuntungkan. Selama 5 tahun memimpin Kota Manado, Andrei merupakan salah satu kepala daerah yang paling rajin blusukan online di media sosial miliknya, baik di Instagram dan Facebook.
Warga Manado yang ingin tau sang Walikota kerja atau tidak bisa memantau langsung secara update di medsos milik pemimpinnya itu setiap hari.
Lima tahun memimpin, warga Manado merasakan sentuhan langsung pelayanan sang Walikota yang turun langsung hingga ke sudut-sudut kota.
Pasangan calon lainnya, seperti Jimmy Rimba Rogi sebetulnya tak kalah mentereng investasi politiknya. Namun itu terjadi sekitar dua puluh tahun lalu. Imba sapaan akrabnya dikenal dengan sebutan panglima.
Sayangnya era keemasan Imba sudah cukup lama berlalu. Warga Manado yang ingin bernostalgia dengan sang pemimpinnya itu telah berlabuh di pelabuhan baru nan kokoh.
Kepiawaian tokoh-tokoh sentral PDIP Sulut menghadiahkan warga Manado dengan sosok pengusaha sukses Andrei Angouw sebagai pemimpinnya rupanya menuai hasil gemilang.
Calon lain seperti Benny Parasan dan Audy Karamoy juga memiliki modal investasi politik yang bukan kaleng-kaleng. Puluhan tahun dua figur politikus handal ini wara-wiri di rimba perpolitikan Kota Manado.
Sayangnya para paslon penantang petahana ini perlu kerja keras untuk matahkan supremasi Andrei Angouw dan Richard Sualang.
Yang pasti dari hitung-hitungan modal politik dan investasi politik masing-masing paslon kepala daerah Kota Manado, posisi petahana Andrei Angouw dan Richard Sualang masih terlalu kuat.
Penulis:
Heintje Mandagi
Ketum DPP SPRI