• Terbaru
  • Sedang tren
  • Semua
  • Berita
  • BIsnis
  • Politik
  • Sains
  • Dunia
  • Gaya Hidup
  • Tekno
Komisi II DPRD Banyuwangi Minta Pemerintah Revisi Permentan 10 Tahun 2022 Guna Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Komisi II DPRD Banyuwangi Minta Pemerintah Revisi Permentan 10 Tahun 2022 Guna Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi

20 Oktober 2022
Tutup Pendidikan Taruna Akpol, Kapolri Tekankan Pentingnya Sosok Polri untuk Masyarakat

Tutup Pendidikan Taruna Akpol, Kapolri Tekankan Pentingnya Sosok Polri untuk Masyarakat

10 Juli 2025
TNI dan Warga Bahu-membahu, Jembatan Gantung Kali Preng Wonosobo Kokoh Kembali

TNI dan Warga Bahu-membahu, Jembatan Gantung Kali Preng Wonosobo Kokoh Kembali

10 Juli 2025
Jaka Prasetya : Penambang Legal Maupun Ilegal Tetap Wajib Kena Pajak

Jaka Prasetya : Penambang Legal Maupun Ilegal Tetap Wajib Kena Pajak

8 Juli 2025
Bapenda Terapkan Retribusi MBLB ke Pengusaha Tambang : Tidak Benar Ada Cash Money di Pos Pengawasan, Tapi  Hanya Setor STP

Bapenda Terapkan Retribusi MBLB ke Pengusaha Tambang : Tidak Benar Ada Cash Money di Pos Pengawasan, Tapi  Hanya Setor STP

8 Juli 2025
Munas IPJI Angkat Isu Nasional, Mendagri Apresiasi Peran dalam Pemberantasan Narkoba

Munas IPJI Angkat Isu Nasional, Mendagri Apresiasi Peran dalam Pemberantasan Narkoba

8 Juli 2025
Penyerahan Simbol Radya Laksana Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Pesarean Mbah Imam Sampurna Lodoyo 

Penyerahan Simbol Radya Laksana Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Pesarean Mbah Imam Sampurna Lodoyo 

8 Juli 2025
Pengurus Tali Asih Wonobungkah Mentaarufkan Santunan Anak-anak Yatim Piatu Kampung Wonobungkah Wonosobo

Pengurus Tali Asih Wonobungkah Mentaarufkan Santunan Anak-anak Yatim Piatu Kampung Wonobungkah Wonosobo

7 Juli 2025
BPAN Aliansi Indonesia Desak RPJMD Banyuwangi 2025–2029 Prioritaskan Pelayanan Publik, Investasi Berkeadilan, dan Transparansi Aset

BPAN Aliansi Indonesia Desak RPJMD Banyuwangi 2025–2029 Prioritaskan Pelayanan Publik, Investasi Berkeadilan, dan Transparansi Aset

6 Juli 2025
Dukung BGN, Kejaksaan Agung RI Bahas Program MBG dengan Seluruh Kejati dan Kejari

Dukung BGN, Kejaksaan Agung RI Bahas Program MBG dengan Seluruh Kejati dan Kejari

5 Juli 2025
IPJI Buka Kesempatan Pengembangan Organisasi di Sumatera Barat

IPJI Buka Kesempatan Pengembangan Organisasi di Sumatera Barat

5 Juli 2025
Puluhan ABK Asal Indonesia Diduga Berada di MIPD Uliga, Butuh Pertolongan Pemerintah RI..!

Puluhan ABK Asal Indonesia Diduga Berada di MIPD Uliga, Butuh Pertolongan Pemerintah RI..!

5 Juli 2025
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Sisakan Duka Mendalam, LBH RENAKTA Meminta Pihak Otoritas Lakukan Evaluasi dan Uji Kelaikan Kapal

Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Sisakan Duka Mendalam, LBH RENAKTA Meminta Pihak Otoritas Lakukan Evaluasi dan Uji Kelaikan Kapal

4 Juli 2025
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Jumat, Juli 11, 2025
  • Gabung
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Liputan Terkini
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Komisi II DPRD Banyuwangi Minta Pemerintah Revisi Permentan 10 Tahun 2022 Guna Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi

oleh Ardan
20 Oktober 2022
di Jawa Timur, Pemerintahan
0
Komisi II DPRD Banyuwangi Minta Pemerintah Revisi Permentan 10 Tahun 2022 Guna Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi
497
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitterhttps://wa.me/15551234567

BANYUWANGI, Liputan Terkini – Komisi II DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta kepada pemerintah untuk merevisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 10 tahun 2022 tentang tata penetapan alokasi dan harga eceran tertingggi pupuk bersubsidi sektor pertanian.Pasalnya, para petani semakin sulit memperoleh pupuk karena kelangkaan pupuk bersubsidi.Hal ini disampaikan Ketua Komisi II, Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pertanian dan Pangan, pujian petani yang tergabung dalam Federasi HIPPA Banyuwangi atas kelangkaan pupuk subsidi.

“Kami melalui pimpinan sudah ke Kementerian Pertanian protes terbitnya Permentan 10 ini, mengapa diberlakukan saat musim tanam dan kesannya ada tebang pilih terhadap petani ,” ucap Hj.Ni’mah panggilan akrabnya politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Menurutnya, selain tanaman padi, Kabupaten Banyuwangi juga merupakan sentra buah naga dan jeruk unggul yang memiliki rasa lebih manis. Namun dengan adanya regulasi baru, petani buah naga dan jeruk tidak dapat menggunakan subsidi pupuk.“Prihatin, dengan adanya Permentan 10 ini, petani buah jeruk dan naga di Banyuwangi tidak bisa lagi menikmati subsidi pemerintah karena tidak boleh menggunakan pupuk bersubsidi,” ucapnya.

Di sisi lain, dewan juga meminta kepada para petani untuk segera melaporkan, apabila menemukan distributor kios pupuk subsidi yang menaikan harga tak sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah.“Bawa bukti, kami akan tindak tegas kalau sampai ada yang menaikkan harga pupuk,” cetusnya.

Hj.Ni’mah menegaskan, tidak ingin ada kios yang nakal. Ia meminta kepada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) untuk tegas.“Kami minta kepada KP3 untuk bertindak tegas. Dan tolong ini ditata ulang kepada kios-kios jangan sampai ada yang nakal. Kami menyuarakan jeritan petani, jangan sampai ada yang nakal. Jangan sampai mengambil keuntungan dikala kondisi sulit,” imbuhnya.

Dengan kondisi seperti itu, DPRD Banyuwangi tetap terus berupaya untuk menyediakan pupuk subsidi bagi para petani.Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto menambahkan, pupuk ini bukan karena alokasinya, melainkan kebutuhan petani terhadap pupuk subsidi yang cukup besarUntuk satu hektar petani membutuhkan minimal 3 kwintal. Sedangkan pemerintah hanya memberikan alokasi pupuk subsidi kepada petani sebanyak 175 kg per hektar dan sisanya 125 kg tentu harus membeli pupuk non subsidi. “Seharunya Dinas Pertanian Banyuwangi memberikan penjelasan terkait subsidi jatah kepada para petani agar mereka mengerti,” pinta Michael Edy Hariyanto.

Dalam audiensi, pihak Dinas Pertanian menyebut pupuk bersubsidi sudah sesuai dengan sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (e-RDKK). Dan harga pupuk bersubsidi dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan pemerintah pusat.Tetapi pernyataan yang disampaikan dinas itu dibantah oleh Ketua Federasi HIPPA Sunoto. Menurutnya hal itu terbalik dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Petani masih kesulitan mendapatkan pupuk alias langka, ditambah dengan harga yang tak menentu.”Kondisi ini membuat petani di desa kami kelimpungan, karena hampir tiga bulan ini berhenti menanam karena tidak ada pupuk,” ucapnya.***

Sumber : Website DPRD Banyuwangi

Tag: DPRD BanyuwangiKomisi IIPemda BanyuwangiPetani
Share199Tweet124Share50Send
Ardan

Ardan

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • REDAKSI
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi
LIPUTAN TERKINI OFFICIAL

Copyright © 2021 LiputanTerkini.co.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Beranda
  • Nasional
    • Hukum & Kriminial
    • Peristiwa
  • Berita
  • Tekno
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • REDAKSI

Copyright © 2021 LiputanTerkini.co.id.

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Buat akun baru!

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
Semua bidang yang diperlukan. Gabung

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Gabung
Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.