WONOSOBO, Liputan Terkini – Pesona dan keindahan alam Wonosobo seolah tiada habisnya memanjakan mata para pengunjungnya, dilihat dari segala penjuru, yang ada adalah bentangan alam yang menakjubkan, terlebih dengan adanya latar belakang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro serta Bukit Dieng, semakin menambah kemolekannya.
Selain menampilkan keindahan alamnya, ternyata di Wonosobo, tepatnya di Kawasan wisata alam Dieng, juga terdapat sebuah tebing yang selain indah juga menantang untuk ditaklukkan, utamanya oleh penggemar olahraga climbing. Watu Gribig, begitu warga setempat menyebutnya.
Kawasan tebing Watu Gribig, Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo akan dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata khusus sport tourism. Karena tebing-tebing di kawasan desa tertinggi di Pulau Jawa itu menawarkan keindahan alam khas Dieng dan tantangan bagi para pemanjat tebing.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, usai membuka Indonesia Climbing Festival di Tebing Watu Gribig mengatakan, “Tempatnya bagus banget ya, kalau kita lihat tebingnya bagus, terus kemudian cukup menantang dan kelihatan ada beberapa tempat yang sudah pernah dipanjat sehingga pengamannya ditinggal. Maka kalau hari ini dijadikan momentum, para pemanjat tebing semuanya bisa melihat,” kSabtu (10/9).
“ Kades, Camat, Pemda dari Wonosobo bisa me-manage, maka sebenarnya ini bisa dijadikan sebagai destinasi wisata, khususnya sport tourism,” imbunya. Setelah dikelola dengan baik dan menjadi tujuan wisata maka akan banyak orang yang datang ke sana. Baik sekadar melihat orang panjat tebing, maupun berlatih panjat tebing.
” Jadi orang yang belum pernah panjat tebing juga bisa memanjat, merasakan sensasinya. Mungkin nanti para pemanjat juga bisa mencarikan jalur-jalur yang relatif lebih mudah (bagi pemula),” ujar Ganjar.
Selain itu Indonesia Climbing Festival juga menjadi pemicu untuk diadakan lebih banyak event serupa di Tebing Watu Gribig. Tidak hanya berlomba untuk rute memanjat dari bawah ke atas tetapi juga traversing atau melintasi dinding batu secara horisontal.
“Yang menarik dari tebing ya, rock ini betul-betul rock climbing. Menarik adalah kita yang mengikuti cacat batuannya sehingga orang ditantang untuk orientasi dulu, atur strategi dan itu membikin lebih complicated tapi nuansanya akan sangat berbeda dibandingkan yang artifisial sehingga bisa ini bisa menjadi tempat destinasi wisata sport tourism yang sangat menarik,” pungkas Ganjar.**
(Wawan)