Oleh : Bagus AB
Pendiri LBH RENAKTA
Pemilihan kepala daerah kabupaten Banyuwangi tinggal beberapa bulan lagi di gelar, sedianya dijadwalkan 27 November 2024 nanti. Tentunya tak sedikit anggaran yang harus di gelontorkan oleh Pemkab Banyuwangi demi terlaksananya kontestasi politik musiman (Pilkada) itu agar berjalan sesuai harapan.
Dengar-dengar anggaran yang di gelontorkan untuk biaya pesta rakyat itu (Pilkada) mencapai Rp. 11 Miliar lebih yang akan di kelola langsung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyuwangi. Dan tentunya kita masih ingat, penyerahan anggaran tersebut ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di Ruang Rapat Rempak Jogopati, Jumat (10/11/2023) yang lalu.
Sebagai warga kecil, saya hanya berharap semoga anggaran tersebut bisa dioptimalkan penggunaannya demi kepentingan seluruh tahapan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Banyuwangi 2024 nanti, ungkap Bagus.
Dan kita semua tahu, anggaran yang di gunakan untuk membiayai Pilkada cukup fantastis, semua itu akan sangat mubadzir tanpa guna dan justru akan merugikan kita semua ketika dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah nantinya kita tidak happy, kita tidak serius andil turut mensukseskan jalannya Pilkada, sebagai warga Banyuwangi yang baik, gunakan hak pilih dengan sebaik mungkin, tentukan pilihan berdasarkan fakta dan realita di lapangan, bukan sekedar ikut – ikutan apalagi hanya “Manut Grubyuk”, tambahnya.
Manut Grubyuk (Ikut – ikutan) dalam memilih seorang pemimpin daerah akan sangat merugikan kita, terlebih kita hanya ikut – ikutan seperti yang di sampaikan Tim Sukses tanpa pernah melihat fakta dan realitanya, maka kita akan sangat rugi, karena sejatinya para Tim Sukses pun banyak yang tidak yakin bahwa calon yang didukungnya itu akan menang, semua di lakukan hanya karena financial, makanya jangan heran siapa calon yang memiliki anggaran besar, pasti Tim Suksesnya akan mudah memainkan peran, pungkas Bagus.**
(JOK)