WONOSOBO, liputanterkini.co.id. – Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah pada peringatan satu abad berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) mengadakan sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin dalam rangka Haul Masyayich Al Asy’ariyyah Wonosobo KH. Muntaha Al-Hafidz, KH. Mustahal Asy’ari, KH. Achmad Faqih Muntaha, KH. Ibnu Jauzi sekaligus Peringatan 1 Abad berdirinya NU bersama jama’ah Mujahadah Jantiko Mantab Wonosobo, Jama’ah Ngaji Selapan Jum’at Kliwon.
Acara diselenggaran di serambi Masjid Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah Kalibeber Mojotengah Wonosobo, Selasa (07/02/2023).
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, S. Ag. di kata sambutannya menyampaikan, ” Malam hari ini menjadi momentum bagi kita semua, moment tabarukan, momentum mengaes barokah dari para ulama atas perjuangannya, Karen beliaulah para kyai, para alim ulama hari ini kita bisa hadir bersama untuk senantiasa meneguhkan niat kita untuk terus memberikan nilai-nilai manfaat dimana pun kita berada.
Untuk para santri dan santriwan serta masyarakat momentum ini bisa di niatkan mengisi ruang-ruang kosong untuk berkiprah, pemerintah selalu memberikan tempat untuk mengabdi, tempat untuk mengamalkan ilmu kita,, untuk membangun bangsa dan negara khusushon Kabupaten Wonosobo yang kita cintai, Tegas Afif.
KH. Khairullah Al Mujtaba yang akrab di panggil Gus Itab mengatakan, ” Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah baru saja pada tanggal 31 Januari 2023 mendapatkan penghargaan, penghormatan khusus di rangkaian acara harlah peringatan 1 Abad NU, Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah satu-satunya pesantren yang mendapatkan penghargaan dari PBNU. Semoga Al Asy’ariyyah semakin maju, semakin berjaya, semakin memberkahi, dan semuanya berakhlaqul Kharimah.”
“Kali ini Pondok Pesantren Al Asy’ariyyah mengadakan acara yang pertama memperingati 1 Abah NU, yang kedua sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin dalam rangka Haul Masyayich, dan yang ketiga mencari berkahnya KH. Agus Ferry Husnul Ma’ab (Gus Ferry) putra dari Gus Sabuth yang juga cucu Gus Miek dan KH. Agus Sabuth Panoto Projo atau kerapkali di sapa Gus Sabuth, semoga seluruh Santri dan Pengurus Pondokan Pesnatren Al Asy’ariyyah menjadi umat yang Sholeh dan sholehah fidunya wal akhirah.” pungkas Gus Itab.
KH. Agus Sabuth Panoto Projo atau kerapkali di sapa Gus Sabuth adalah putra kedua dari K.H. Chamim Thohari Djazuli (Gus Miek) yang juga penerus penanggung jawab acara Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab di beberapa daerah. Dalam acara tersebut memberikan Tauzia kepada jama’ah yang hadir.
” Karomah-karomah di jaman dahulu sudah diambil kembali oleh Allah SWT, kita yang hidup di jaman sekarang tak akan bisa lagi seperti tokoh-tokoh, ulama-ulama pada jaman dahulu yang masih sangat Istikomah dan khusuk dalam mendekatkan dirinya kepada Allah.” tutur Gus Sabuth.
Ditambahkan Gus Sabuth, ” Tingkatan imam dan taqwa sesorang salah satunya ditentukan pada jaman orang itu hidup, kesimpulannya bila anak-anak kita ingin hafal Alquran saat ini di jaman sekarang harus mondok di pondok pesantren, tidak bisa belajar singkat seperti ulama-ulama terdahulu yang memiliki kelebihan / kesaktian yang luar biasa, sebab saat itu masih di beri Allah karomah.”
” Bagi orang tua untuk menjadikan anak-anak kita hafidz hafidzdah, yang bisa dilakukan selain menyekolahkan anak kita mondok di pondok pesantren, tugas orang tua adalah Istikomah dalam menjalankan sholat 5 waktu berjamaah dan mendoakan. Agar Anak kita kelak menjadi anak Sholeh sholehah bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan masyarkat di sekitarnya.” Tutup Gus Sabuth.*
(Wawan)