BANYUWANGI – liputanterkini.co.id | Proses pemulangan jenazah Wagini alias Riyani salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Jambewangi, Kec. Sempu, Kab. Banyuwangi yang di kabarkan meninggal di Taiwan kian semakin panjang.
Kuasa hukum keluarga, Wawan Hariyanto, SH advokat muda yang juga sekjen LBH RENAKTA Bakti Nusantara menjelaskan bahwa info terbaru hasil komunikasi LBH RENAKTA dengan KP2MI/P4MI Banyuwangi bahwa pihak otoritas Taiwan meminta sample DNA dua orang keluarga Wagini alias Riyani.
“Terbaru info dari KP2MI melalui kepala P4MI, pak Fery Maryanto, S.H bahwasannya pihak otoritas Taiwan meminta sample DNA dua orang saudara kandung Wagini alias Riyani setelah diketahui kedua orang tua kandungnya sudah meninggal lebih awal”, ucap Wawan.
Hal ini merupakan proses yang berbeda dari beberapa kali LBH RENAKTA mendampingi proses pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri, tambahnya.
Beberapa kasus sebelumnya, tidak ada permintaan dari otoritas setempat test DNA keluarga sebagai kelengkapan persyaratan proses pemulangan jenazah dari luar negeri, yang jelas sempat kami tanyakan kepada Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan apa yang mendasari pihak otoritas Taiwan meminta test DNA keluarga, namun belum terjawab secara detail, terang Wawan.
Sementara Bagus Abu Bakar, ketua Umum LBH RENAKTA Bakti Nusantara menambahkan “terkait sample DNA keluarga, pihak otoritas Taiwan melalui KDEI Taiwan awalnya meminta sample satu orang keluarga namun info terbaru hari ini tadi, Senin (17/6/2025) pihak otoritas Taiwan minta sample DNA satu orang lagi saudara kandung lainnya, ungkap Bagus.
Dan data diri dua orang saudara kandung Wagini alias Riyani yakni kakak perempuannya dan adik laki-lakinya tadi sudah saya lengkapi di kirim via WhatsApp ke KP2MI/P4MI untuk diteruskan ke Polda Jatim.
Perlu diketahui juga bahwa terkait pengambilan sampel DNA saudara kandung Wagini alias Riyani, kami koordinasi dengan pihak KP2MI/BP3MI/P4MI agar dibantu koordinasi dengan RSUD dr. Soetomo Surabaya atau RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, karena untuk di Banyuwangi belum ada Rumah Sakit yang melayani Test atau pengambilan sampel DNA, tambahnya.
Dan BP3MI Jatim melalui P4MI Banyuwangi memastikan untuk pengambilan sampel DNA saudara kandung Wagini alias Riyani akan di bantu oleh RS Bhayangkara, Polda Jatim dan insya Allah Tim medis RS Bhayangkara Polda Jatim yang akan turun ke Banyuwangi, terang Bagus.
Terkait apa urgensinya pihak otoritas Taiwan mensyaratkan test DNA keluarga untuk proses pemulangan jenazah Wagini alias Riyani, kami dari kuasa hukum memang belum mendapat kepastian, namun kami menduga pihak otoritas Taiwan meminta test DNA keluarga hanya untuk memastikan kesamaan gen/hubungan keluarga, karena almarhumah Wagini alias Riyani sudah lebih dari 20 th di Taiwan, jadi sudah over stay cukup lama, komunikasi dan koordinasi pihak terkait berjalan lancar, saat ini kami menunggu kapan akan di lakukan pengambilan sampel DNA oleh tim medis RS Bhayangkara, Polda Jatim, pungkasnya.
(Tim)