Sleman, DIY – liputanterkini.co.id | 5 Februari 2025 Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, S.H., M.Sos., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Infanteri (Yonif) 403/Wirasada Pratista (WP) di Markas Yonif 403/WP, Jl. Kaliurang Km 6,5, Kentungan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (5/2/2025). Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara komando atas dan satuan tempur di bawah Korem 072/Pamungkas.
Brigjen TNI Bambang Sujarwo didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab 072 PD IV/Diponegoro, Ny. Sahfitri Bambang Sujarwo, serta sejumlah pejabat Korem 072/Pamungkas. Di antaranya Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Dec Jerry Manungkalit, para Kasi Korem 072/Pamungkas, Pasibinpers Kasrem 072/Pamungkas, Kapenrem 072/Pamungkas, Dantim Intel Korem 072/Pamungkas, serta Wakil Ketua dan pengurus Persit KCK Koorcab Korem 072 PD IV/Diponegoro.
Kunjungan kerja ini diawali dengan pemaparan oleh Danyonif 403/WP, Letkol Inf Afrizal Rakhman, yang menjelaskan kondisi serta kesiapan satuan dalam menghadapi tugas ke depan. Paparan ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kesiapan tempur, pembinaan personel, serta strategi satuan dalam menjalankan tugas operasional.
Setelah paparan, rombongan menyaksikan demonstrasi Bela Diri Militer (BDM) dari prajurit Yonif 403/WP di Lapangan Sapta Marga. Aksi para prajurit dalam menampilkan keterampilan bertarung tanpa senjata ini menunjukkan profesionalisme serta kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi berbagai situasi di medan tugas.
Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, Brigjen TNI Bambang Sujarwo bersama Ny. Sahfitri Bambang Sujarwo melakukan penanaman pohon sawo kecik di depan Markas Yonif 403/WP. Penanaman ini tidak hanya simbol penghijauan, tetapi juga memiliki makna filosofis. Sawo kecik dikenal sebagai simbol kejujuran dan keberanian, nilai-nilai yang sejalan dengan karakter prajurit TNI.
Dalam arahannya, Brigjen TNI Bambang Sujarwo menekankan beberapa poin penting bagi prajurit dan keluarga besar Yonif 403/WP. Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan merekrut 21.000 prajurit Tamtama pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Selain itu, ia juga menginformasikan tentang kenaikan gaji ASN, termasuk TNI-Polri, sebesar 8% sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian mereka.
Selain itu, Yonif 403/WP diproyeksikan untuk melaksanakan tugas operasi pada tahun mendatang. Oleh karena itu, Brigjen TNI Bambang Sujarwo mengingatkan pentingnya latihan taktik tempur dan menembak yang serius agar kesiapan tempur semakin meningkat.
“Latihan yang keras dan disiplin tinggi akan menentukan keberhasilan di medan operasi. Jangan pernah meremehkan latihan, karena itulah yang akan menyelamatkan kita saat bertugas di lapangan,” tegasnya.
Selain kesiapan tempur, Danrem juga menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan dan keharmonisan rumah tangga. Ia mengingatkan agar prajurit menjauhi berbagai pelanggaran seperti judi online dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dapat mencoreng nama baik institusi.
“Keharmonisan keluarga adalah faktor utama yang menentukan kinerja seorang prajurit. Jika rumah tangga rukun, maka tugas negara bisa dijalankan dengan maksimal,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. Prajurit dan anggota Persit diminta untuk menjaga etika serta tidak mengunggah hal-hal yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.
Danyonif 403/WP, Letkol Inf Afrizal Rakhman, mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan Danrem 072/Pamungkas. Ia berharap arahan yang diberikan dapat menjadi motivasi bagi prajurit serta anggota Persit dalam menjalankan tugas dengan profesionalisme dan loyalitas tinggi.
“Kunjungan ini adalah bentuk perhatian komando atas terhadap satuan kami. Arahan dari Danrem sangat berarti bagi kami dalam meningkatkan kesiapan dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Letkol Inf Afrizal Rakhman.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta pertemuan informal antara Danrem dan para prajurit. Kunjungan kerja ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi kesiapan satuan, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara pemimpin dan prajurit, yang menjadi pondasi utama dalam membangun kekuatan TNI yang solid dan profesional.
(Bayu)