Gunungkidul – liputanterkini.co.id | Empat orang pahlawan di lautan mendapat penghargaan dari Kapolres Gunungkidul atas aksi heroik mereka dalam menyelamatkan para siswa SMPN 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini. Keempat sosok pemberani itu adalah Darman, Rahmat, Beni, dan Koordinator SAR Wilayah Operasi II, Mardjono.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, pada Selasa (4/2/2025) siang, sebagai bentuk apresiasi atas keberanian dan kepedulian mereka dalam menyelamatkan nyawa manusia di tengah ancaman ganasnya ombak pantai selatan.
Peristiwa tragis yang mengharukan ini terjadi pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 07.00 WIB, saat rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto tengah berwisata di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul. Gelombang besar tiba-tiba datang dan menyeret belasan siswa ke tengah laut. Suasana panik menyelimuti pantai, teriakan minta tolong terdengar di antara deburan ombak yang tak bersahabat.
Dalam situasi genting itu, tanpa pikir panjang, Darman, Rahmat, dan Beni yang merupakan nelayan setempat, serta Mardjono selaku Koordinator SAR Wilayah Operasi II, langsung bergerak cepat. Dengan perahu dan pelampung seadanya, mereka menerjang ombak demi menolong para korban.
Berkat kegigihan dan kecepatan mereka, sembilan siswa berhasil diselamatkan dari maut. Namun, sayangnya, ada korban yang tidak dapat tertolong dan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas keberanian dan dedikasi tinggi dari para penyelamat.
“Kami sangat mengapresiasi quick response yang dilakukan oleh para nelayan dan SAR dalam kejadian laka laut di Pantai Drini. Berkat keberanian mereka, setidaknya ada sembilan siswa yang selamat dari maut,” ujar Kapolres.
Menurutnya, aksi para nelayan dan SAR ini menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap sesama tidak mengenal batasan. Menolong orang lain, meskipun bukan keluarga sendiri, adalah nilai kemanusiaan yang harus selalu dijunjung tinggi.
“Menolong itu tidak harus dengan orang yang kita kenal. Namun menolong itu harus kita berikan ke semua orang yang membutuhkan,” tambahnya.
Darman, salah satu nelayan yang menerima penghargaan, mengungkapkan bahwa peristiwa itu masih terngiang di benaknya. Rasa duka mendalam ia rasakan setiap kali mengingat para korban yang tidak dapat diselamatkan.
“Beberapa malam ini saya masih terbayang-bayang para korban laka laut. Mudah-mudahan dengan doa yang terus kita panjatkan, para korban meninggal mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun demikian, ia bersyukur masih bisa menyelamatkan beberapa siswa yang nyaris kehilangan nyawa. Baginya, setiap nyawa yang berhasil diselamatkan adalah anugerah dan tanggung jawab yang harus diemban sebagai seorang nelayan yang mengenal lautan dengan baik.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bagi wisatawan agar selalu berhati-hati saat berlibur di pantai, khususnya di wilayah pesisir selatan yang terkenal dengan ombak besarnya.
Tim SAR dan pihak kepolisian pun terus mengimbau agar wisatawan mematuhi aturan keselamatan, tidak berenang di zona berbahaya, serta selalu mengikuti arahan petugas di lapangan.
Aksi heroik di Pantai Drini ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjadi bukti bahwa keberanian dan kepedulian adalah kunci dalam menghadapi situasi darurat. Penghargaan yang diberikan Kapolres Gunungkidul menjadi simbol penghormatan atas keberanian para nelayan dan SAR yang mempertaruhkan nyawa demi orang lain.
(Bayu)