WONOSOBO, liputanterkini.co.id – Menyikapi perkembangan kondisi perekonomian nasional. Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo Pimpin Rapat Koordinasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo, instruksikan Seluruh OPD fokus penanganan kemiskinaan ekstrem, pertumbuhan ekonomi dan penanganan inflansi.
Dalam hal untuk menindaklanjuti terkait Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia pada tanggal 17 Januari 2023 lalu, dengan tema Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi.
“Saya meminta untuk OPD melakukan koordinasi dan menjalin kekompakan dalam menyelesaikan permasalah yang ada di kabupaten wonosobo. Harapan kami bisa melakukan pengendalian terhadap inflasi dan kami bisa mencukupi kebutuhan masyarkat, dan kita bisa menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Tengah,” ungkap Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo saat diwawancarai udai rakor, Senin, (13/2/2023) di Ruang Mangoenkoesoemo.
Rakor Perangda ini memiliki nilai strategis dan diharapkan dapat singkronisasi dan menghasilkan keputusan yang mampu mewujudkan situasi yang kondusif di Kabupaten Wonosobo. Di tahun ini program kedepan difokuskan dengan beberapa poin penekanan, seperti penekanan penurunan angka kemiskinan ekstrem 0% di tahun 2024, pengendalian inflansi dan mengatasi kemiskinan dengan tepat sasaran, penurunan stunting, penataan ruang dan investasi.
“Saya berharap dengan sinergitas dan kerja keras kita bersama dapat mengurangi angka inflasi daerah kita dan harga pasar bisa kita stabilkan. Jajaran OPD juga harus berperan menangani stunting untuk desa-desa yang kasusnya tinggi,” tegas Andang.
Adapun beberapa langkah yang yang dicanangkan Pemkab untuk pengendalian inflasi diantaranya adalah Pemantauan Harga dan Memastikan Ketersediaan Bahan Pokok. Memperkuat Kerjasama Antar Daerah guna mengurangi disparitas harga. Melanjutkan operasi pasar / basar murah untuk komoditas pangan Strategis untuk memastikan keterjangkauan harga koordinasi dengan badan pangan nasionall dan BULOG. Dukungan PBD dalam program pengendalian Inflasi. Memperkuat sarana dan prasarana penyimpanan dan pengolahan hasil pertanian untuk menjaga ketersediaan antar waktu & wilayah. Mengupayakan peningkatan produksi pangan terutama di daerah non sentra melalui program tanam pekarangan, urban farming dil. Memperkuat pengawasan melalui sidak pasar dan sinerge dengan satgas pangan.
Di bidang ekonomi dipaparkan bawha Pertumbuhan ekonomi cenderung melemah ketika terjadi lonjakan inflasi. Di antaranya saat terjadi kenaikan harga BBM (2013-2014). Pertumbuhan ekonomi cenderung tumbuh stabil (steady) ketika inflasi terjaga dalam rentang target (2015-2019). Pada periode Pandemi, lemahnya permintaan menyebabkan tingkat inflasi rendah dan turut berdampak juga kepada pertumbuhan ekonomi, Pada tahun 2022, meskipun terjadi penyesuaian harga BBM, bauran berbagai kebijakan mampu menahan laju inflasi sehingga pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Penanganan tersebut harus dikerjakan secara bersama-sama atau keroyokan baik Forkopimda pemerintah kabupaten Wonosobo hingga ketingkat desa dengan melaksanakan program-program yang telah diarahkan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Mangoenkoesoemo Setda ini dihadiri oleh Sekdakab Wonosobo, Kepala DPPKAD, Asissten Perekonomian dan Pembangunan, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemkab Wonosobo dan juga diikuti oleh para camat.*
(Red/Wawan)