BANYUWANGI, Liputan Terkini – Kampanye bersepeda Jelajah Bersih Negeri tak terlepas dari sejarah asal mula Hari Peduli Sampah Negeri (HPSN) yang diperingati 21 Februari. Bermula saat itu Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang mencanangkan untuk pertama kalinya, mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.
Pada tanggal 21 Februari 2005, terjadi peristiwa Leuwigajah, di mana sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa.
Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan Pojok) hilang dari peta, karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.
Tragedi Leuwigajah lah memicu lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.
Sehubungan hal itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyambut kedatangan rombongan tim bikers di Tempat Pengolahan Sampah (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi, Kamis (9/2/2023).
Kampanye bersepeda “Jelajah Bersih Negeri” dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 telah tiba di Banyuwangi, setelah itu perjalanan tim sepeda dari Banyuwangi menuju Pasuruan.
Kampanye Bersepeda ini merupakan salah satu bentuk kampanye inovatif yang ditujukan untuk memotret contoh praktek yang baik dalam pemanfaatan rantai nilai pengelolaan sampah.
Tim Pesepeda Jelajah Bersih Negeri melakukan perjalanan dengan rute yang dimulai dari Bali pada 8 Februari 2023 dan akan berakhir di Jakarta pada 19 Februari 2023.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam sambutanya mengucapkan “Selamat Datang tim bersepeda di Banyuwangi, dan Semoga kampanye ini mengingatkan kita semua untuk selalu bijak terkait sampah. Menjadi pengingat bagi kita semua untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik,” kata Ipuk.
Tim Kampanye Sepeda akan mengunjungi lokasi-lokasi terpilih di sepanjang jalur yang dilintasi untuk memotret berbagai inisiatif pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, swasta, serta kelompok swadaya masyarakat yang akan dirangkum dalam sebuah video dokumenter yang akan menjadi materi kampanye untuk mendorong semua pihak melakukan pengelolaan sampah yang baik, pungkasnya.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH ) Banyuwangi, Dwi Handayani saat ditemui tim Liputan Terkini menyampaikan “Sampah menjadi persoalan yang sangat serius dan multidimensi. Peran serta seluruh komponen masyarakat menjadi sangatlah penting, dan resonansi atas kepedulian persoalan sampah terus kita lakukan untuk kebersihan lingkungan dari sampah, ucap Yani.
Masih lanjut Yani, bahwa tema peringatan HPSN tahun 2023 ini adalah “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”, berharap HPSN 2023 menjadi koridor utama bagi kita semua untuk bergerak dan bekerja bersama berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dari tahun kemarin, setelah berakhirnya masa pandemi covid-19, lanjutnya.
Tahun ini menjadi tahapan baru dalam kehidupan keseharian setelah melalui masa pandemi yang cukup sulit maka di tahun ini juga menjadi momentum untuk melanjutkan upaya-upaya pengelolaan sampah yang telah dilakukan dan memulai tahapan baru yang lebih maju untuk mewujudkan target-target pengelolaan sampah yang telah disepakati, melalui partisipasi aktif dari semua pihak mulai Pemerintah, Pemda, Dunia Usaha, Civil Society Organization (CSO) dan Komunitas warga Masyarakat”, tutupnya.*
(Ynt)