BANYUWANGI, Liputan Terkini – Polemik sampah yang hingga saat ini belum ada solusinya di Banyuwangi, kian jadi pembahasan serius di berbagai kalangan. Keluhan warga di beberapa wilayah pun tanpa ada jalan keluar.
Menanggapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dwi Handayani, menyampaikan “Kami secara rutin telah membersihkan sampah sesuai SOP DLH, sampah yang di angkut langsung di bawa ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Selasa (29/11/2022).
Harapan kami, masyarakat sudah mulai bisa mengelola sampahnya, memilah sampah di rumahnya. Kami juga melakukan pendekatan – pendekatan kepada NGO untuk bisa membantu pemerintah kabupaten Banyuwangi untuk penyediaan sarana dan prasarana, ucap Dwi.
Banyuwangi saat ini banyak kedatangan tamu, untuk mendampingi Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Saya masih pertemuan dengan beliau-beliaunya, dari London, ITB dan Udayana. Ada workshop di Hotel Kokon membahas bagaimana pengelolaan sampah di Banyuwangi untuk menjadi lebih baik.
Mohon do’a dan supportnya seluruh masyarakat Banyuwangi agar program – program Banyuwangi lancar. Kita masih pembenahan – pembenahan. Dan akan membangun TPA yang refresentatif, yang permanen. Rencananya akan di bangun di Kec. Wongsorejo, di Desa Sidodadi dan Desa Sidowangi, tambahnya.
Sebenarnya pada 2023 besok akan segera di bangun, namun karena kendala lahan masih merupakan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) jadi harus di proses dahulu lahannya menjadi lahan non LSD, kita masih berkoordinasi dengan kementerian ATR untuk merubah status lahannya. Jika masih LSD belum bisa di lakukan pembangunan.
Mohon do’anya seluruh masyarakat Banyuwangi, agar TPA Permanen segera bisa di bangun. Namun harapan kami TPA itu bener-bener untuk Residu (tidak dapat di daur ulang-red) atau sampah yang sudah tidak dapat di manfaatkan oleh masyarakat, yang di buang disana, pungkas Dwi.*
(Yanto)