WONOSOBO, Liputan Terkini – Sebanyak 4 di Kabupaten Wonosobo telah berhasil mengimplementasikan Protades (Program Digitalisasi Buku Letter C Desa), yaitu Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto, Desa Bojasari Kecamatan Kertek, Desa Surengede Kecamatan Kertek, dan Desa Kreo Kecamatan Kejajar. Sehingga dinobatkan sebagai desa percontohan penerapan Protades.
“Tahun 2022 ini, di Wonosobo ada 4 desa yang telah berhasil mengimplementasikan Program Digitalisasi Buku Letter C,” ungkap Pencetus Program Digitalisasi Buku Letter C Desa (Protades) Juni Prayitno dalam sambutannya saat acara Launching Protades Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Kamis, (15/09/2022) di Hotel Dafam Wonosobo.
Lanjutnya, Aplikasi Protades berawal dari sistem pengarsipan pertanahan desa yang dinilainya kuno dan memprihatinkan, karena masih memakai metode zaman penjajahan Belanda. Akibatnya berpeluang terjadinya maladministrasi di pemerintah desa.
“Mengingat sistem pengelolaan sudah kuno dan tidak layak, maka generasi muda harus mengambil peranan strategis sebagai upaya bela negara dan berkontribusi menyelamatkan aset tanah masyarakat,” pintanya.
Menurut Prayitno, Protades diinisisasi dan diciptakan pada tahun 2017 dan sampai saat ini sudah digunakan sekitar 760 desa/kelurahan di 35 kabupaten/kota di pulau Jawa.
“Kami ciptakan Protades pada 2017, dan sudah digunakan oleh 760 desa/kelurahan di 35 kabupaten dan kota, seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan DIY,” jelasnya.
Sejalan dengan tema “Menjaga Arsip Pertanahan Desa Menjaga Kedaulatan Bangsa”, permasalahan tanah menjadi krusial yang dapat mengakibatkan sengketa warisan dan kriminalitas. Untuk itu, perlu upaya semua pihak terkait untuk meminimalisir segala sengketa.
Dengan Protades, jelas Juni, akan mempercepat pencarian data, memangkas birokrasi dan meminimalisir terjadinya penyalahgunaan data. Maka, pihaknya akan menyosialisasikan Protades sampai tingkat kecamatan yang menyasar seluruh desa se-Wonosobo. Dimulai dari tahapan sosialisasi, instalasi aplikasi, MoU, penginputan data, serta pelatihan dan pendampingan.
“Kami akan berkolaborasi dengan kecamatan untuk menyasar seluruh desa di Wonosobo, mulai proses sosialisasi, instalasi aplikasi, MoU, penginputan data, serta pelatihan dan pendampingan,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Wonosobo Yusuf Haryanto menuturkan, dirinya bangga masih ada sosok pemuda yang peduli terhadap desa khususnya pertanahan.
“Pemkab mengapresiasi atas inisiatif Protades untuk Wonosobo, mohon dukungan dari tingkat kecamatan untuk tahapan sosialisasi untuk kemanfaatan masyarakat Wonosobo,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo Budi Harsono berharap, Protades mampu meminimalisir terjadinya kehilangan data di Pemerintah Desa serta membantu proses pemberkasan dalam kegiatan PTSL.
(Wawan)